Kamis, 08 Juli 2010

Kejadian 2

Kejadian 2:1-4
Demikianlah langit dan bumi dan segala isinya diciptakan oleh Allah. Pada hari ketujuh Tuhan berhenti dari pekerjaanNya dan dia memberkati dan menguduskan hari ini. Ia memperuntukan hari tersebut dengan khusus. Ada maksud khusus dalam semuanya ini. Segala sesuatu dibawah bumi ada waktunya. Dari penciptaan hingga konsumasi. Tuhan adalah alfa dan omega. Tuhan ingin waktu istirahat ini adalah waktu dimana Tuhan menikmati karyaNya dan ciptaanNya memuliakan dan menguduskanNya. Senantiasa supaya manusia mengingat Tuhan, mengenal dia dan mengenal siapa dirinya juga. Apakah kita menghargai dan menatap pada hari perhentian ini dan memfokuskanNya untuk Tuhan ? Ataukah kita terlampau sibuk untuk diri kita sendiri ?

Kejadian 2:3-7
Langit dan bumi masih begitu kosong, hujan belum turun. Air memberikan kehidupan bagi mahluk hidup. Tuhan membentuk manusia dari debu dan memberikannya nafas kehidupan, dan nafas itulah yang memberi hidup. Tubuh kita berasal dari bumi ini dan akan kembali ke bumi. Namun roh kita berasal dari Tuhan yang kembali kepada Tuhan. Yang memberi kita hidup adalah Tuhan, dariNYAlah kehidupan kita. Ketika kita berhenti bernafas makan kita akan mati. Apakah kini kini kita bernafas dengan nafas hidup dari Tuhan ataukah kita bernafas hanya menanti kematian saja. Sedangkan nafas hidup yang berasal dari Tuhan akan kekal walau tubuh akan kembali ke asalnya.
Apakah kita menyadari setiap tarikan nafas kita berasal dari Tuhan dan kita menghembuskan nafas kita juga untuk kemuliaan Tuhan dan hanya bagi Dialah hidup kita akan berarti.

Sederhana saja: DOA! Doalah jembatan penghubung realitas Ilahi dan realitas manusiawi. Doalah saluran yang mempertemukan yang tak layak dan tak mampu dengan Yang mulia dan dahsyat!

Terpujilah Tuhan !

Kej 2:8-9
Tuhan memelihara manusia memberikan manusia kebebasan. Di balik kebebasan tersebut ada pilihan. Tuhan menempatkan pohon kehidupan dan pohon pengetahuan. Namun pohon pengetahuan tidak boleh dimakan buahnya. Kebebasan untuk memilih bukanlah bebas melakukan segala sesuatu namun bagaimana kita memilih seturut hikmat dan mengerti kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Bagaimanakah kita membuat pilihan dalam hidup kita ?

Kejadian 2:10-14
Tuhan menempatkan manusia di sebuah taman yang dinamakan eden atau firdaus. Ditaman ini kemudian mengalir sungai sungai yang membentuk daerah subur di timur tengah yang seklilingnya adalah gurun yang tandus. Tanah ini dikenal sebagai bulan sabit yang subur dalam sejarah. Di tanah ini terkandung kekayaan alam yang berlimpah ruah. Kekayaan alam ini selanjutnya menjadi materi yang di pakai untuk pembangunan bait suci.

Tuhan merancangkan dengan seksama keberadaan manusia suatu rancangan dami sejahtera dan pemeliharaan dari Tuhan. Tuhan juga menitipkan kekayaan alam yang ada di dalamnya untuk dikelola dan dibakai untuk kepentingan dan sesuai kehendak Tuhan untuk kemuliaanNya, dan Tuhan memberkati manusia.
Bagaimana sikap kita terhadap kekayaan yang Tuhan berikat dalam hidup kita ? Apakah kita menggunakannya untuk kemuliaan Tuhan ?
Selamat hari Minggu !

Kejadian 2:14-17
Kembali mengulas balik. Manusia ditempatkan di dalam taman untuk mengusahakannya. Manusia diciptakan dalam suatu kebebasan. Manusia diberikan perintah oleh Tuhan dan diberikan sangsi kalau melanggar ketetapannya.
Pohon pengetahuan itu diberikan Tuhan namun buahnya jangan dimakan. Manusia mengetahui yang baik dan menyenangkan Tuhan. Mengetahui yang jahat berarti melawan kehendak Tuhan yang selalu baik adanya. Semakin kaya pengetahuan tidak membuat manusia semakin baik. Namun dengan mengetahui dan melakukan kehendak Tuhan itulah yang terbaik yang dapat kita lakukan dalam hidup kita.

Kejadian 2:19-20
Manusia pertama, Adam diberikan hikmat oleh Tuhan untuk mengenal, memperhatikan dengan seksama segala binatang. Kemudian menamainya sesuai dengan karakternya. Tuhan menginginkan manusia berkuasa atas mereka, Tuhan yang menciptakan manusia yang berkerja bagi Tuhan. Adapun dalam hal ini setelah melakukan pekerjaan menamai ini, Adam tidak menemukan adanya penolong yang sepadan baginya. Tuhan memberikan kesempatan bagi Adam untuk membuka mata lebar lebar mengenai "penolong". Sebelumnya Tuhan sudah menyadari bahwa tidak baik manusia ini seorang diri. Selanjutnya Tuhan sendiri yang berinisyatif memberikan penolong yang sepadan ini dengan caraNYA.
Bagaimana kita menggumulkan persoalan mengenai penolong sepadan ini dalam hidup kita ?
Apakah kita membuka mata lebar lebar dan berhikmat serta bergumul untuk mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup kita ?

Kejadian 2:21-24
Operasi pertama yang dilakukan Tuhan. Adam ditidurkan kemudian Tuhan mengambil rusuknya dan membentuk wanita dari rusuk itu. Tuhan sendiri yang mengusahakan penolong yang sepadan itu. Tuhan membentuknya dari bagian laki laki. "Tulang dari tulangku, daging dari dagingku" berasal dari sebuah kesatuan dan dipersatukan lagi dalam pernikahan. Permainan kata yang cantik ; Pria, Man dalam inggris, Ish dalam ibrani; wanita, woman, man with a womb, dan ishshah. Wanita disebut wanita karena diambil dari laki laki. Dalam hal ini wanita diciptakan bagi Adam untuk memenuhi kehendak Tuhan karena jika sendiri itu tidak baik. Berdua lebih baik.

Kejadian 2:24-25
Pergi meninggalkan ayah dan ibu bersatu dengan istrinya dan menjadi satu daging. Pernikahan mempersatukan dua individu laki laki dan perempuan yang telah dewasa dalam jasmani dan rohani. Laki laki dan perempuan bersatu secara jasmani dan rohani dalam sebuah keintiman dan menjadi satu daging. Hal seksualitas sebelum kejatuhan menjadi suatu hal yang mulia. Keduanya telanjang namun tidak hina, keduanya tidak malu. Karena manusia menjadi gambaran rupa sang pencipta dalam hubungan laki laki dan perempuan juga menggambarkan persekutuan yang mulia seturut kehendak Tuhan. Hal ini yang Tuhan inginkan sebelum kejatuhan dan Tuhan melihat semuanya ini baik adanya.

Kini seks menjadi suatu hal yang tabu adanya, kita tidak lagi melihat kemuliaan dalam seks ini karena dosa, kecuali Tuhan sendiri yang memulihkannya. Bagaimana ketelanjangan menjadi objek seks tersendiri untuk memuaskan diri sendiri, seks untuk kepuasan, seks untuk kelegaan, seks untuk komiditi, seks untuk pelarian inilah yang terjadi kini. Sedangkan Tuhan inginkan seks bagi kemuliaan Tuhan untuk tujuan prokreasi dan Tuhan memberkatinya dengan suatu kenikmatan jasmani bagi kebutuhan dan kepentingan manusia. Supaya hubungan itu semakin melekat dan pasangan menjadi satu.

Kini ketika manusia mencuri kenikmatan tanpa komitmen hanya bagi kepentingan diri, tiada lagi kemuliaan dan kehormatan sehingga anugrah mulia dalam seks menjadi sampah dan kenajisan.

...

Kejadian 1-2
Musa menuliskan taurat diawali dengan penciptaan. Bagian pertama dari pewahyuan khusus ini adalah menuntun kembali manusia mengetahui tujuan dan bagaimana alam semesta diciptakan. Di dalam bagian ini juga dijelaskan siapakah itu manusia, tugas dan mandat yang diserahkan kepadanya. Diperlihatkan juga bagaimana tatanan dan keadaan penciptaan itu dan adalah baik dan keberadaan manusia menjadikannya sangat baik adanya. Tuhan berkenan akan semuanya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar