Kamis, 08 Juli 2010

Kejadian 1

Renungan :

Kejadian 1:1-2
Pada mula adalah Allah. Dia yang menciptakan langit dan bumi.
Pada pagi hari ini, apakah kita memulai hidup kita dengan Allah. Marilah kita berkarya bersama Allah.
Allah yang menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Siapakah kita dihadapan Tuhan menganggap diri berada. Ataukah dengan ketidakberadaan kita menyadari kalau kita bisa berada disini hanya karena Allah.

Manusia mencipta dan berkreasi dari apa yang ada. Apakah kita hari ini kita menciptakan suatu lingkungan yang lebih baik, atau mengelolanya, atau kita malahan merusaknya. Dengan berbagai polusi yang kita ciptakan apakah polusi udara, air, sambah atau polusi pikiran dengan sampah sampah dan pikiran pikiran kita yang tidak berguna.

Kreativitas kita bermula dari pikiran kita apakah pikiran kita dipergunakan untuk kerativitas yang membangun atau merusak ?

Kejadian 1:3-5
Dari gelap terbitlah terang, dan terang itu baik. Karena terang kita memiliki hari yang baru. Kita dicipta untuk menjadi terang bagi dunia ini untuk menerangi kegelapan dunia. Apakah kita memancarkan terang dalam kehidupan kita ? Apakah hidup dalam terang ?
Tuhan memisahkan terang dari kegelapan dan menjadikan hari siang dan malam, inilah hari yang pertama.
Marilah kita melangkah pada hari ini seakan menjadi hari yang pertama. Hidup dalam pertolongan Tuhan dan dengan hikmatNYA untuk dapat memisahkan terang dan gelap.

Masih ada sisi gelap dari hidup kita yang belum diterangi oleh Tuhan. Sehingga hidup seperti anak anak dalam kegelapan ?

Kita hidup menghidupi hawa nafsu kedagingan kita, keserakahan, keegoisan, kecemaran dengan diam diam dan kita tidak mau tatkala sisi kehidupan kita ini dipaparkan dengan terang kebenaran.


Kejadian 1:6-8
Tuhan memisahkan air dan mengatur air. Air turun dari tempat yang tinggi, turun ke bumi sampai dan air terus mengalir sampai ketitik terendah kemudian akan menguap dan naik lagi ke tempat yang tertinggi. Tuhan melihat hal ini baik, dan hal ini menggambarkan apa yang dilakukan oleh Kristus. Begitulah sifat air. Bagaimana dengan kita ? Kita di dunia ini ingin terus "ke atas" melawan hukum alam tanpa mau mengalir ke tempat paling bawah, dan hanya karena panas dari matahari saja, yang menggambarkan kuasa ilahi yang besar kita diangkat naik untuk bersama sama dengan Allah Bapa. Hari ini apakah kita memahami sifat air ini ? Tuhan sudah memisahkan air di bumi dan air di langit sebagai cakrawalaNya, tempat kediamanNYA. Kita di bumi, harus terus mengalir dan membagikan berkat dari atas hingga kita kembali lagi ke pangkuan Bapa suatu hari kelak.

Kejadian 1:9-13
Pada hari ketiga penciptaan Tuhan memisahkan air dan membentuk daratan, kemudian menumbuhkan berbagai macam tanaman. Tuhan merancangkan tempat untuk manusia dapat hidup dan mempersiapkan juga apa yang dibutuhkannya. Tanaman menjadi makanan manusia dan tanah untuk didiami. Ini suatu bentuk pemeliharaan Allah terhadap ciptaanNYA.

Perenungan kita apakah kita bersyukur akan hal ini ? Apakah kita memelihara apa yang Tuhan berikan ? Apakah kita memperhatikan bagaimana kita menggunakan sumber daya alam di sekeliling kita ? Atau kita hanya mengambil keuntungan untuk diri kita namun tidak memperhatikan dampak jangka panjangnya ? Tiada yang kebetulan, Tuhan merancangkan semuanya jauh dari kekekalan bagi kesejahteraan ciptaanNYA untuk kemuliaanNYA.

Kejadian 1:14-19
Tuhan menciptakan dimensi waktu. Setelah melihat terang Tuhan memisahkannya. Tuhan membuat terang dan gelap dan pergantian waktu siang dan malam. Tuhan menempatkan benda benda di langit, mengaturnya sedemikian rupa dan memberikan mereka semua lintasan untuk mereka berputar. Dari dahulu nenek moyang kita mengetahui waktu, musim, tahun dari melihat langit, matahari, bulan dan bintang. Segalanya sudah diatur dengan ketepatan tinggi hingga Bintang timur yang menandakan Kristus pun bukanlah suatu kebetulan. Suatu karya dalam waktunya. Hidup kita dalam rentang waktu. Siang berganti malam, dan terus berganti dan Tuhan melihat semuanya baik. Apakah kita mempergunakan waktu kita dengan baik untuk kemuliaan Tuhan ? Atau hanya hidup menanti bergulirnya waktu yang tak bisa dihentikan ?

Kej 1:21-25
Setelah menciptakan bumi, lautan dan daratan, namun nampak kosong. Tuhan berfirman, menciptakan binatang binatang untuk mengisinya. Dengan seksama Tuhan merancangkannya. Binatang besar, binatang kecil, bagaimana mereka hidup dan keunikannya. Pertama lautan dan udara kemudian binatang di daratan. Ilmu pengetahuan berteori bahwa kehidupan bermula dari lautan dengan binatang binatang lautnya. Yang menarik Tuhan memberikan perintah kepada binatang binatang ini untuk berkembang biak dan memenuhi bumi. Juga Tuhan merancangkan sifat sifat binatang ini ada yang jinak dan buas dan besar kecil, dan kita kagum melihat bagaimana binatang ini bertingkah laku dan sifat-sifatnya. Semuanya menggambarkan betapa agungnya Tuhan itu.

Kej 1:26
Untuk pertama kalinya Tuhan berdiskusi dengan dirinya untuk menciptakan suatu karya puncak dalam penciptaanNYA. "Marilah kita..."
Tuhan menciptakan manusia seturut gambar dan rupaNYA. Sejak semula kita dapat melihat relasi dalam ke-Tuhanan dalam suatu tritunggal. Manusia diciptakan bukan dengan gambar binatang, bukan juga gambaran malaikat, namun gambar Allah semata. Tuhan menginginkan manusia sebagai gambarNYA untuk mencerminkan kemuliaanNYA atas karyaNYA menciptakan alam semesta dan bertahta atas semua ciptaanNYA namun Tuhan bertahta atas manusia. Manusia diciptakan untuk menegakkan kuasa dan kemuliaan Tuhan atas ciptaanNYA.
Hidup kita menggambarkan sifat, kemuliaan, kekuasaan Allah. Inilah kehendak Tuhan yang begitu agung sebelum kejatuhan manusia yang merusakan rancangan mulia ini.
Marilah kita merenungkan kembali tujuan dan esensi kehidupan kehidupan kita di hadapan pencipta kita.

Kejadian 1:27-28
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan. Manusia diciptakan dalam seks, laki laki dan perempuan. Hal ini yang menarik, manusia tidak diciptakan tidak seorang diri saja. Namun berpasangan, namun manusia dicipta memiliki daging dan roh. Jika hanya daging saja manusia seperti binatang, jika hanya roh saja maka seperti malaikat yang tidak memiliki gender. Berbicara mengenai seks ini, sungguh memilukan bagaimana setelah kejatuhan, pandangan kita mengenai seks ini begitu jauh dari kehendak Tuhan. Allah ingin laki laki dan perempuan melakukan kehendakNYA selain memenuhi bumi, manusia diberikan kuasa untuk memerintah dan mengelola bumi dan suatu partnership. Namun apakah kita menyadari hubungan laki laki dan perempuan ini seharusnya memuliakan Tuhan. Renungkanlah apakah relasi kita dengan pasangan kita, keluarga, sahabat memuliakan Tuhan ?

Kejadian 1:29-30
Tuhan mencukupkan kebutuhan ciptaanNYA. Tuhan mempersiapkan makan untuk manusia dan hewan dan mengaturnya sedemikian rupa.
Dibalik dari Tuhan memberikan tumbuhan berbiji yang diberikan kepada manusia. Tuhan memelihara manusia.
Bagaimana apakah kita bersyukur atas makanan yang Tuhan berikan kepada kita sebagai pemeliharaan Tuhan ?
Akhir akhir ini banyak penyakit yang ditimbulkan akibat pola makan yang buruk. Makan terlalu banyak, makan dengan makanan yang kurang baik dan bergizi, atau kita makan tidak teratur yang berdampak pada kesehatan kita.
Marilah kita memulai untuk bersyukur dan memperhatikan dengan seksama apa yang kita makan sebagai bentuk pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita. Mulailah makan dengan sikap hati yang memuji Tuhan dan makan dengan makanan yang sehat.

Kejadian 1:31
Setelah 6 hari penciptaan, Tuhan melihat hasil karyaNYA dan semuanya itu sangat baik. Tidak ada kesalahan dalam penciptaan. Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan baik. Kita tidak dapat menyalahkan pencipta kita karena kita dibentuknya dengan sangat baik. Inilah gambaran penciptaan dan yang dikehendaki Tuhan sejak semula bagaimana semuanya diatur oleh hikmat dan ketetapanNYA dan semua berjalan teramat baik. Tuhan sangat senang melihatnya. Tuhan dipermuliakan oleh ciptaanNYA karena Dialah Tuhan dan pencipta. Segala kemuliaan bagi Dia.
Bersyukurlah karenanya !
Tuhan selalu menginginkan rencana terlaksana dan tidak satupun dapat menggagalkanNYA.
Tuhan terus berkarya sampai hari perhentianNYA. Tuhan bukanlah Tuhan yang setelah mencipta lalu diam dan berpangku tangan. Namun Dialah Tuhan yang berperan aktif dalam setiap kehidupan mahluk ciptaanNYA. Tuhan ingin berkarya melalui kita dan hidup kita untuk kemuliaanNYA.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar