Kamis, 08 Juli 2010

Kejadian 4

Kejadian 4:1
Hawa mendapatkan keturunan hanya karena pertolongan Tuhan, anak itu diberi nama Kain. Setelah manusia jatuh dalam dosa, Tuhan masih memelihara. Hawa memang mengalami sakitnya bersalin namun Tuhan menolongnya dan lahir seorang anak. Tuhan juga memberkati keturan yang lain, Abel.
Inilah kisah mereka, potret kehidupan manusia.
Tuhan memelihara dan menolong manusia. Apakah dalam hari hari kita merasakan pertolongan Tuhan, apakah kita mengingat kebaikan Tuhan, apakah kita bersyukur pada hari ini kalau kita bisa hidup adalah karena pertolongan Tuhan.

Kejadian 4:2-4
Manusia bekerja dan mempersembahkannya untuk Tuhan. Kita bekerja untuk memuliakan Tuhan. Kita bekerja dengan sebuah motivasi, namun apa motivasi kita. Kita mempersembahkan kepada Tuhan dengan hati kita. Namun apa yang ada dalam hati kita ? Apa yang menjadi pusat penyembahan itu ? Diri kita atau Tuhan. Mengapa kita tidak mempersembahkan yang terbaik atau hanya sekedarnya. Tuhan mengetahui hal itu. Dia hanya menerima yang terbaik, bukan yang sekedarnya. Dia layak mendapat yang terbaik. Apakah pada hari ini kita mengerjakan yang terbaik dan mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan ?

Kejadian 4:5-7
Kain menjadi marah karena persembahannya tidak diindahkan oleh Tuhan. Permasalahan ada dalam hatinya. Ada yang tidak beres dalam hatinya. Ada yang tidak baik. Hari hari kita juga demikian, kita diperhadapkan pada suatu kondisi kita tahu apa yang baik namun kita tidak melakukan kebaikan itu. Hati kita bergumul dan menjadi susah, wajah kita menjadi kehilangan keceriaan. Kita memang tidak nyaman ketika kita memilih yang tidak baik, pilihan adalah mengakui dan menjaga hati kita atau kita akan menutupi dan melakukan rancangan jahat kita. Dosa sudah mengintip di depan pintu. Kita harus berkuasa mengendalikan diri kita. Tuhan berbicara lewat hati nurani kita mengingatkan kita, namun apakah kita mendengarkannya, apakah kita mau mengalahkannya dan menaklukannya untuk kebaikan bagi Tuhan dan diri kita sendiri juga sesama kita.

Kejadian 4:8-10
Ketika dosa mengintip kemudian kini dosa berbuah menuai perbuatan dan hasilnya... Kejahatan. Kain bermasalah dengan hatinya, motivasinya terhadap Tuhan, dia menjadi iri hati, namun kenapa Habel yang jadi sasarannya. Sebenarnya dia tahu bahwa dirinya yang bermasalah, namun ketimbang dia menyelesaikan masalahnya dengan Tuhan, menjaga hatinya untuk tetap memuliakan Tuhan. Kain mengambil caranya sendiri. Jalan singkat untuk membereskan kekesalan dalam hatinya. Akhirnya Habel dibunuhnya.
Apakah ini menyelesaikan masalah ?
Tuhan membela perkara Habel. Kain masih mengelak dan tidak mau bertanggung jawab, tidak mau dirinya dipersalahkan. Ini penyakit dalam dosa, yaitu pembenaran diri dan tidak mau menghadapi kebenaran dan menyelesaikan apa yang ada dalam diri kita. Tuhan melihat jauh ke dalam hati kita. Marilah kita menilik hati kita hari demi hari dan jangan membiarkan motivasi kita menuntun kita melakukan perbuatan yang membuahkan dosa.

Kejadian 4:11-15
Ada konsekuensi dari perbuatan dosa yang kita lakukan, namun Tuhan tetap memelihara manusia. Hal inilah yang dapat dipelajari dari bagian yang kita baca. Kain membunuh Habel. Tuhan mengusir Kain dan mengutuk tanah yang diusahakan Kain, hal yang serupa ketika Adam dan Hawa terjatuh. Namun yang unik, Kain dengan berani beragumen dengan Tuhan bahwa konsekuensi yang ia terima terlampau berat, padahal sebenarnya Kain takut kalau ia sendiri akan dibunuh. Namun Tuhan berjanji dan memberikan tanda Kain supaya ia tidak dibunuh, bahkan kalau yang membunuhnya akan ditimpakan 7 kali lipat apa yang diterima oleh Kain. Dalam pengembaraan, Tuhan masih menyertai manusia. Betapa sering kita bersyukur akan pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita, bahkan kita menyadari bahwa kita hidup yang dalam kesalahan dan tidak menyenangkan Tuhan, namun Tuhan masih memperkenankan kita hidup. Walau memang ada konsekuensi yang kita harus jalani. Tuhan mengasihi orang berdosa namun Tuhan membenci dosa. Marilah kita merenungkan hal ini dan belajar bersyukur.

Kejadian 3

Kejadian 3
Pendahuluan
Ketika segala sesuatunya yang baik itu rusak. Inilah bagaimana awal mulanya kerusakan itu. Bagaimana manusia jatuh, bagaimana manusia itu berdosa. Bagaimana manusia mengetahui apa yang jahat. Bagaimana mengetahui dirinya telanjang. Bagaimana manusia lari dari hadapan Allah dan bersembunyi. Bagaimana kemudian kejahatan demi kejahatan terjadi.

Manusia dicobai oleh keinginannya sendiri, keinginan yang berpusat pada diri sendiri, yang menggantikan keinginan untuk melakukan apa yang baik dan yang berkenan kepada Tuhan. Ketimbang melakukan yang baik, kita memilih untuk melakukan apa yang jahat sehingga kita menjadi seteru Tuhan.

Kejadian 3:1-4
Iblis mencobai hawa, luar biasa caranya. Iblis mengerti akan kebenaran namun dia tidak mau menerimanya, dia berusaha memutar balikannya. Pertama tama dia memancing Hawa dengan menanyakan kamu tidak boleh makan buah di taman. Padahal boleh namun ada pengecualian. Sebuah permainan psikologi kebalikan dengan menggunakan kata kata negatif, sehingga mengundang rasa ingin tahu dibalik apa yang tidak boleh itu. Setelah itu iblis mengungkapkan prediksinya apa yang akan terjadi nantinya. Prediksinya memang benar manusia tercelik matanya, tahu yang salah dan benar dan mencari serupa dengan Allah namun menjadi pemberontak terhadap Tuhan, dan menuruti si Iblis.
Kita sering kali terjebak dalam posisi seperti ini. Rasa keingintahuan kita melebihi batas batasan yang ditetapkan dan melawan kehendak Tuhan. Kita tidak sabar, kita dapat mengekang dan mengendalikan diri. Kita digerakan oleh hasrat memuaskan diri, bukan hasrat untuk memuaskan Tuhan. Apa yang kita tahu belum tentu menuntun kita melakukan apa yang benar, belum tentu hasrat kita menginginkan apa yang seharusnya. Inilah yang kita hadapi hari demi hari pergumuluan antara keinginanku atau keinginan Tuhan dan kebenaran.

Kejadian 3:5-6
Untuk apa kita mengetahui yang baik dan jahat ? Ketika kita mengetahui yang baik mengapa juga kita perlu tahu yang jahat ?
Sering kali kita menipu diri kita dengan "mencoba-coba" dengan alasan ingin tahu, untuk pendapatkan pengertian untuk menjadi bijak. Namun tidak ada rasa takut akan Tuhan dalam pengertian tersebut.
Sering kali sifat manusia ketika dia jatuh malahan menarik orang lain juga untuk bersama sama jatuh. Lebih mudah bagi kita untuk bersama sama berkubang dalam dosa ketimbang menuntun orang keluar dari lumpur dosa tersebut.
Hari ini apakah kita mendasari semua pengetahuan dan pertimbangan dan perbuatan kita atas rasa takut akan Tuhan ?

Kejadian 3:7-9
Mata mereka tercelik, mereka sadar mereka sekarang dapat melihat apa yang salah dan mereka menyadari mereka salah, mereka menyadari mereka telanjang dan kehilangan kemuliaan Allah. Mereka bersembunyi dari hadapan Allah. Namun apa yang Tuhan lakukan ? Tuhan mencari mereka. Yang pertama Tuhan jadi adalah Adam.
Ketika kita melakukan dosa dihadapan Tuhan, kita menyadari kita salah namun bukannya kita kembali kepada Tuhan, kita sering kali bersembunyi dari hadapan Tuhan. Luar biasanya, Tuhanlah yang mencari kita bukan kita mencari Tuhan.
Apakah kita lari dari hadapan Tuhan saat ini, apakah kita menyadari akan dosa dan kesalahan kita di hadapan Tuhan ?
Ingat Tuhan yang mencari kita terlebih dahulu.

Kejadian 3:11-13
Ketika diperhadapkan pada suatu kesalahan dan dosa kita begitu takut, kita sadar bahwa kita bersalah dan telanjang dihadapan Tuhan. Namun kita sering sekali tidak jujur dan mengakuinya melainkan kita mencari kambing hitam dan mempersalahkan orang lain sebagai penyebab kesalahan kita. Di dalam diri kita selalu saja ada rasa untuk membenarkan diri.
Apakah hari ini kita sudah jujur dan terbuka di hadapan Tuhan, diri sendiri dan sesama kita menilik diri kita dan berani mengakui kesalahan dan dosa dosa kita ? Dan tidak mempersalahkan siapapun ?

Kejadian 3:14-15
Antara manusia dengan ular (iblis). Antara kutuk dan janji keselamatan. Ular dikutuk Tuhan. Manusia jatuh dalam dosa, manusia masuk dalam perangkap iblis. Namun Tuhanlah yang terlebih dahulu berinisyatif merangkaikan kembali rencana yang besar untuk memenangkan kembali apa yang menjadi milikNya. Mengalahkan Iblis lewat sebuah karya penyelamatan yang luar biasa. Gambaran penyelamatan oleh Kristus sudah dikemukakan oleh Tuhan. Keturunan wanita ini kan menginjak kepala ular dan ular akan memagut tumitnya.
Tuhan tidak membiarkan manusia dalam dosa, Tuhan memakai manusia dan keturunanNya untuk menceritakan akan karyaNya dan kasihNya bagi kemulianNya.
Bersyukurlah akan insyatif Allah ini.

Kejadian 3:16-19
Manusia diberikan 2 mandat yaitu kuasai bumi dan bertambah banyak. Namun setelah manusia jatuh dalam dosa Tuhan memberikan kutuk terhadap dua hal ini wanita akan mengalami susahnya melahirkan, dan pria akan mengalami sulitnya mencari nafkah. Hubungan antara pria dan wanita juga berubah, nafsu mengendalikan hubungan ini dan hasrat menguasai. Herannya jika kita perhatikan ini adalah kutuk yang Tuhan berikan, namun Tuhan tidak menjatuhkan hukuman kepada manusia, Tuhan tidak berbicara mengenai kematian melainkan Tuhan berinisyatif membuat rancangan keselamatan untuk manusia karena kasihNya. Tuhan tahu manusia akan mati dan satu satu jalan adalah Tuhan yang menyelamatkan mereka. Iblis ingin manusia mati dan terpisah dari Tuhan. Namun Tuhan mengalahkan iblis dan merebut kembali manusia dari cengkraman maut. Memang konsekuensi hidup di dunia ini tidak lagi mudah sebagai sebelumnya tapi ada janji keselamatan bagi umat manusia dan hanya bagi manusia. Itu semua hanya karena Tuhan dan kasihNya. Sola Gracia !

Kejadian 3:19-24
Dari debu kembali ke debu. Hawa adalah ibu dari yang hidup, keturunan ada sebuah harapan bagi umat manusia yang Tuhan janjikan. Manusia berdosa menanggung malu dan kehilangan kemuliaan. Tuhan yang mendandani manusia kembali. Manusia diusir dari taman, kehilangan kehidupan yang kekal.
Inilah gambaran kehidupan manusia yang jatuh dalam dosa. Manusia akan kembali ke tanah, kita hidup senantiasa dibayangi oleh rasa malu. Malu akan kesalahan kita, malu tidak lagi bisa merefleksikan kemuliaan Tuhan. Namun ada secercah harapan menuju kembali kehidupan lewat keturunan Hawa.
Sang juru selamat yang datang membereskan kutuk dosa, memberikan kehidupan dari kematian.

Kejadian 2

Kejadian 2:1-4
Demikianlah langit dan bumi dan segala isinya diciptakan oleh Allah. Pada hari ketujuh Tuhan berhenti dari pekerjaanNya dan dia memberkati dan menguduskan hari ini. Ia memperuntukan hari tersebut dengan khusus. Ada maksud khusus dalam semuanya ini. Segala sesuatu dibawah bumi ada waktunya. Dari penciptaan hingga konsumasi. Tuhan adalah alfa dan omega. Tuhan ingin waktu istirahat ini adalah waktu dimana Tuhan menikmati karyaNya dan ciptaanNya memuliakan dan menguduskanNya. Senantiasa supaya manusia mengingat Tuhan, mengenal dia dan mengenal siapa dirinya juga. Apakah kita menghargai dan menatap pada hari perhentian ini dan memfokuskanNya untuk Tuhan ? Ataukah kita terlampau sibuk untuk diri kita sendiri ?

Kejadian 2:3-7
Langit dan bumi masih begitu kosong, hujan belum turun. Air memberikan kehidupan bagi mahluk hidup. Tuhan membentuk manusia dari debu dan memberikannya nafas kehidupan, dan nafas itulah yang memberi hidup. Tubuh kita berasal dari bumi ini dan akan kembali ke bumi. Namun roh kita berasal dari Tuhan yang kembali kepada Tuhan. Yang memberi kita hidup adalah Tuhan, dariNYAlah kehidupan kita. Ketika kita berhenti bernafas makan kita akan mati. Apakah kini kini kita bernafas dengan nafas hidup dari Tuhan ataukah kita bernafas hanya menanti kematian saja. Sedangkan nafas hidup yang berasal dari Tuhan akan kekal walau tubuh akan kembali ke asalnya.
Apakah kita menyadari setiap tarikan nafas kita berasal dari Tuhan dan kita menghembuskan nafas kita juga untuk kemuliaan Tuhan dan hanya bagi Dialah hidup kita akan berarti.

Sederhana saja: DOA! Doalah jembatan penghubung realitas Ilahi dan realitas manusiawi. Doalah saluran yang mempertemukan yang tak layak dan tak mampu dengan Yang mulia dan dahsyat!

Terpujilah Tuhan !

Kej 2:8-9
Tuhan memelihara manusia memberikan manusia kebebasan. Di balik kebebasan tersebut ada pilihan. Tuhan menempatkan pohon kehidupan dan pohon pengetahuan. Namun pohon pengetahuan tidak boleh dimakan buahnya. Kebebasan untuk memilih bukanlah bebas melakukan segala sesuatu namun bagaimana kita memilih seturut hikmat dan mengerti kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Bagaimanakah kita membuat pilihan dalam hidup kita ?

Kejadian 2:10-14
Tuhan menempatkan manusia di sebuah taman yang dinamakan eden atau firdaus. Ditaman ini kemudian mengalir sungai sungai yang membentuk daerah subur di timur tengah yang seklilingnya adalah gurun yang tandus. Tanah ini dikenal sebagai bulan sabit yang subur dalam sejarah. Di tanah ini terkandung kekayaan alam yang berlimpah ruah. Kekayaan alam ini selanjutnya menjadi materi yang di pakai untuk pembangunan bait suci.

Tuhan merancangkan dengan seksama keberadaan manusia suatu rancangan dami sejahtera dan pemeliharaan dari Tuhan. Tuhan juga menitipkan kekayaan alam yang ada di dalamnya untuk dikelola dan dibakai untuk kepentingan dan sesuai kehendak Tuhan untuk kemuliaanNya, dan Tuhan memberkati manusia.
Bagaimana sikap kita terhadap kekayaan yang Tuhan berikat dalam hidup kita ? Apakah kita menggunakannya untuk kemuliaan Tuhan ?
Selamat hari Minggu !

Kejadian 2:14-17
Kembali mengulas balik. Manusia ditempatkan di dalam taman untuk mengusahakannya. Manusia diciptakan dalam suatu kebebasan. Manusia diberikan perintah oleh Tuhan dan diberikan sangsi kalau melanggar ketetapannya.
Pohon pengetahuan itu diberikan Tuhan namun buahnya jangan dimakan. Manusia mengetahui yang baik dan menyenangkan Tuhan. Mengetahui yang jahat berarti melawan kehendak Tuhan yang selalu baik adanya. Semakin kaya pengetahuan tidak membuat manusia semakin baik. Namun dengan mengetahui dan melakukan kehendak Tuhan itulah yang terbaik yang dapat kita lakukan dalam hidup kita.

Kejadian 2:19-20
Manusia pertama, Adam diberikan hikmat oleh Tuhan untuk mengenal, memperhatikan dengan seksama segala binatang. Kemudian menamainya sesuai dengan karakternya. Tuhan menginginkan manusia berkuasa atas mereka, Tuhan yang menciptakan manusia yang berkerja bagi Tuhan. Adapun dalam hal ini setelah melakukan pekerjaan menamai ini, Adam tidak menemukan adanya penolong yang sepadan baginya. Tuhan memberikan kesempatan bagi Adam untuk membuka mata lebar lebar mengenai "penolong". Sebelumnya Tuhan sudah menyadari bahwa tidak baik manusia ini seorang diri. Selanjutnya Tuhan sendiri yang berinisyatif memberikan penolong yang sepadan ini dengan caraNYA.
Bagaimana kita menggumulkan persoalan mengenai penolong sepadan ini dalam hidup kita ?
Apakah kita membuka mata lebar lebar dan berhikmat serta bergumul untuk mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup kita ?

Kejadian 2:21-24
Operasi pertama yang dilakukan Tuhan. Adam ditidurkan kemudian Tuhan mengambil rusuknya dan membentuk wanita dari rusuk itu. Tuhan sendiri yang mengusahakan penolong yang sepadan itu. Tuhan membentuknya dari bagian laki laki. "Tulang dari tulangku, daging dari dagingku" berasal dari sebuah kesatuan dan dipersatukan lagi dalam pernikahan. Permainan kata yang cantik ; Pria, Man dalam inggris, Ish dalam ibrani; wanita, woman, man with a womb, dan ishshah. Wanita disebut wanita karena diambil dari laki laki. Dalam hal ini wanita diciptakan bagi Adam untuk memenuhi kehendak Tuhan karena jika sendiri itu tidak baik. Berdua lebih baik.

Kejadian 2:24-25
Pergi meninggalkan ayah dan ibu bersatu dengan istrinya dan menjadi satu daging. Pernikahan mempersatukan dua individu laki laki dan perempuan yang telah dewasa dalam jasmani dan rohani. Laki laki dan perempuan bersatu secara jasmani dan rohani dalam sebuah keintiman dan menjadi satu daging. Hal seksualitas sebelum kejatuhan menjadi suatu hal yang mulia. Keduanya telanjang namun tidak hina, keduanya tidak malu. Karena manusia menjadi gambaran rupa sang pencipta dalam hubungan laki laki dan perempuan juga menggambarkan persekutuan yang mulia seturut kehendak Tuhan. Hal ini yang Tuhan inginkan sebelum kejatuhan dan Tuhan melihat semuanya ini baik adanya.

Kini seks menjadi suatu hal yang tabu adanya, kita tidak lagi melihat kemuliaan dalam seks ini karena dosa, kecuali Tuhan sendiri yang memulihkannya. Bagaimana ketelanjangan menjadi objek seks tersendiri untuk memuaskan diri sendiri, seks untuk kepuasan, seks untuk kelegaan, seks untuk komiditi, seks untuk pelarian inilah yang terjadi kini. Sedangkan Tuhan inginkan seks bagi kemuliaan Tuhan untuk tujuan prokreasi dan Tuhan memberkatinya dengan suatu kenikmatan jasmani bagi kebutuhan dan kepentingan manusia. Supaya hubungan itu semakin melekat dan pasangan menjadi satu.

Kini ketika manusia mencuri kenikmatan tanpa komitmen hanya bagi kepentingan diri, tiada lagi kemuliaan dan kehormatan sehingga anugrah mulia dalam seks menjadi sampah dan kenajisan.

...

Kejadian 1-2
Musa menuliskan taurat diawali dengan penciptaan. Bagian pertama dari pewahyuan khusus ini adalah menuntun kembali manusia mengetahui tujuan dan bagaimana alam semesta diciptakan. Di dalam bagian ini juga dijelaskan siapakah itu manusia, tugas dan mandat yang diserahkan kepadanya. Diperlihatkan juga bagaimana tatanan dan keadaan penciptaan itu dan adalah baik dan keberadaan manusia menjadikannya sangat baik adanya. Tuhan berkenan akan semuanya itu.

Kata kata mutiara

Ketika kerjamu tidak dihargai, saat itu engkau sedang belajar KETULUSAN.

Ketika usahamu dinilai tidak penting, saat itu engkau sedang belajar KEIKHLASAN.

Ketika hatimu terluka sangat dalam, saat itu engkau sedang belajar MEMAAFKAN.

Ketika engkau harus lelah, kecewa saat itu engkau sedang belajar KESUNGGUHAN.

Ketika engkau merasa sepi &sendiri;, saat itu kau sedang belajar KETANGGUHAN.

Ketika engkau harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu engkau tanggung, saat itu engkau sedang belajar KEMURAHAN HATI.

Tuhan menempatkan engkau tidak kebetulan namun sudah direncanakan.
Tetap Semangat!

...

Today I will share the 10 criteria of how to be someone who have the Spirit of "iCare" :


1. Someone whose opinion deserves appreciation and have wide perspective.
2. Someone who can help others from a negative attitude into a positive attitude
3. Someone who can motivate, strengthen, encourages, encouragement and inspiration to others
4. Someone who can bring others to know the people around him more successful and accomplished
5. Someone who can find ability / talents in the lives of others
6. Someone who has a positive outlook and attitude of a winner
7. Someone whose life is pure, holding fast to the integrity and honesty
8. Someone who can laugh at life and sometimes can laugh at himself lightly, and not make life very seriously
9. Someone who used to say I am a lucky man and I should be grateful
10. Someone who teaches us to understand the principles of excellence

...

I went outside to find a friend

But could not find one there;

I went outside to be a friend,

And friends were everywhere! —Payne

Don’t be afraid of a presumed enemy, but trust in the Lord to make a new friend.

Today’s Verse: “For though a righteous man falls seven times, he rises again” (Proverbs 24:16a, NIV).

...


Today’s Word:

Life is full of things that try to push us down. We all face disappointments and setbacks. Maybe you got some bad news concerning your health, or maybe a relationship didn’t work out. That was a setback. It’s easy to get discouraged, lose your enthusiasm, or even be tempted to just settle where you are. But if we’re going to see God’s best, we have to have a “bounce-back” mentality. That means when you get knocked down, you don’t stay down. You get back up again. You have to know that every time adversity comes against you, it’s a setup for a comeback!

Remember, as a believer, the same power that raised Christ from the dead lives on the inside of you. There is no challenge too difficult, no obstacle too high, no sickness, no disappointment, no person, nothing that can keep you from your God-given destiny. If you stay in faith and keep a good attitude, you will rise again. God will turn those stumbling blocks into stepping stones, and you’ll move forward into the victory He has in store for you!

Prayer for Today: Father in heaven, thank You for setting me up for success in everything I do. I choose to trust and rely on You knowing that Your plans are for my good. I know my best days are ahead of me and look ahead to the blessings You have in store for me. In Jesus’ Name.

Kejadian 1

Renungan :

Kejadian 1:1-2
Pada mula adalah Allah. Dia yang menciptakan langit dan bumi.
Pada pagi hari ini, apakah kita memulai hidup kita dengan Allah. Marilah kita berkarya bersama Allah.
Allah yang menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Siapakah kita dihadapan Tuhan menganggap diri berada. Ataukah dengan ketidakberadaan kita menyadari kalau kita bisa berada disini hanya karena Allah.

Manusia mencipta dan berkreasi dari apa yang ada. Apakah kita hari ini kita menciptakan suatu lingkungan yang lebih baik, atau mengelolanya, atau kita malahan merusaknya. Dengan berbagai polusi yang kita ciptakan apakah polusi udara, air, sambah atau polusi pikiran dengan sampah sampah dan pikiran pikiran kita yang tidak berguna.

Kreativitas kita bermula dari pikiran kita apakah pikiran kita dipergunakan untuk kerativitas yang membangun atau merusak ?

Kejadian 1:3-5
Dari gelap terbitlah terang, dan terang itu baik. Karena terang kita memiliki hari yang baru. Kita dicipta untuk menjadi terang bagi dunia ini untuk menerangi kegelapan dunia. Apakah kita memancarkan terang dalam kehidupan kita ? Apakah hidup dalam terang ?
Tuhan memisahkan terang dari kegelapan dan menjadikan hari siang dan malam, inilah hari yang pertama.
Marilah kita melangkah pada hari ini seakan menjadi hari yang pertama. Hidup dalam pertolongan Tuhan dan dengan hikmatNYA untuk dapat memisahkan terang dan gelap.

Masih ada sisi gelap dari hidup kita yang belum diterangi oleh Tuhan. Sehingga hidup seperti anak anak dalam kegelapan ?

Kita hidup menghidupi hawa nafsu kedagingan kita, keserakahan, keegoisan, kecemaran dengan diam diam dan kita tidak mau tatkala sisi kehidupan kita ini dipaparkan dengan terang kebenaran.


Kejadian 1:6-8
Tuhan memisahkan air dan mengatur air. Air turun dari tempat yang tinggi, turun ke bumi sampai dan air terus mengalir sampai ketitik terendah kemudian akan menguap dan naik lagi ke tempat yang tertinggi. Tuhan melihat hal ini baik, dan hal ini menggambarkan apa yang dilakukan oleh Kristus. Begitulah sifat air. Bagaimana dengan kita ? Kita di dunia ini ingin terus "ke atas" melawan hukum alam tanpa mau mengalir ke tempat paling bawah, dan hanya karena panas dari matahari saja, yang menggambarkan kuasa ilahi yang besar kita diangkat naik untuk bersama sama dengan Allah Bapa. Hari ini apakah kita memahami sifat air ini ? Tuhan sudah memisahkan air di bumi dan air di langit sebagai cakrawalaNya, tempat kediamanNYA. Kita di bumi, harus terus mengalir dan membagikan berkat dari atas hingga kita kembali lagi ke pangkuan Bapa suatu hari kelak.

Kejadian 1:9-13
Pada hari ketiga penciptaan Tuhan memisahkan air dan membentuk daratan, kemudian menumbuhkan berbagai macam tanaman. Tuhan merancangkan tempat untuk manusia dapat hidup dan mempersiapkan juga apa yang dibutuhkannya. Tanaman menjadi makanan manusia dan tanah untuk didiami. Ini suatu bentuk pemeliharaan Allah terhadap ciptaanNYA.

Perenungan kita apakah kita bersyukur akan hal ini ? Apakah kita memelihara apa yang Tuhan berikan ? Apakah kita memperhatikan bagaimana kita menggunakan sumber daya alam di sekeliling kita ? Atau kita hanya mengambil keuntungan untuk diri kita namun tidak memperhatikan dampak jangka panjangnya ? Tiada yang kebetulan, Tuhan merancangkan semuanya jauh dari kekekalan bagi kesejahteraan ciptaanNYA untuk kemuliaanNYA.

Kejadian 1:14-19
Tuhan menciptakan dimensi waktu. Setelah melihat terang Tuhan memisahkannya. Tuhan membuat terang dan gelap dan pergantian waktu siang dan malam. Tuhan menempatkan benda benda di langit, mengaturnya sedemikian rupa dan memberikan mereka semua lintasan untuk mereka berputar. Dari dahulu nenek moyang kita mengetahui waktu, musim, tahun dari melihat langit, matahari, bulan dan bintang. Segalanya sudah diatur dengan ketepatan tinggi hingga Bintang timur yang menandakan Kristus pun bukanlah suatu kebetulan. Suatu karya dalam waktunya. Hidup kita dalam rentang waktu. Siang berganti malam, dan terus berganti dan Tuhan melihat semuanya baik. Apakah kita mempergunakan waktu kita dengan baik untuk kemuliaan Tuhan ? Atau hanya hidup menanti bergulirnya waktu yang tak bisa dihentikan ?

Kej 1:21-25
Setelah menciptakan bumi, lautan dan daratan, namun nampak kosong. Tuhan berfirman, menciptakan binatang binatang untuk mengisinya. Dengan seksama Tuhan merancangkannya. Binatang besar, binatang kecil, bagaimana mereka hidup dan keunikannya. Pertama lautan dan udara kemudian binatang di daratan. Ilmu pengetahuan berteori bahwa kehidupan bermula dari lautan dengan binatang binatang lautnya. Yang menarik Tuhan memberikan perintah kepada binatang binatang ini untuk berkembang biak dan memenuhi bumi. Juga Tuhan merancangkan sifat sifat binatang ini ada yang jinak dan buas dan besar kecil, dan kita kagum melihat bagaimana binatang ini bertingkah laku dan sifat-sifatnya. Semuanya menggambarkan betapa agungnya Tuhan itu.

Kej 1:26
Untuk pertama kalinya Tuhan berdiskusi dengan dirinya untuk menciptakan suatu karya puncak dalam penciptaanNYA. "Marilah kita..."
Tuhan menciptakan manusia seturut gambar dan rupaNYA. Sejak semula kita dapat melihat relasi dalam ke-Tuhanan dalam suatu tritunggal. Manusia diciptakan bukan dengan gambar binatang, bukan juga gambaran malaikat, namun gambar Allah semata. Tuhan menginginkan manusia sebagai gambarNYA untuk mencerminkan kemuliaanNYA atas karyaNYA menciptakan alam semesta dan bertahta atas semua ciptaanNYA namun Tuhan bertahta atas manusia. Manusia diciptakan untuk menegakkan kuasa dan kemuliaan Tuhan atas ciptaanNYA.
Hidup kita menggambarkan sifat, kemuliaan, kekuasaan Allah. Inilah kehendak Tuhan yang begitu agung sebelum kejatuhan manusia yang merusakan rancangan mulia ini.
Marilah kita merenungkan kembali tujuan dan esensi kehidupan kehidupan kita di hadapan pencipta kita.

Kejadian 1:27-28
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan. Manusia diciptakan dalam seks, laki laki dan perempuan. Hal ini yang menarik, manusia tidak diciptakan tidak seorang diri saja. Namun berpasangan, namun manusia dicipta memiliki daging dan roh. Jika hanya daging saja manusia seperti binatang, jika hanya roh saja maka seperti malaikat yang tidak memiliki gender. Berbicara mengenai seks ini, sungguh memilukan bagaimana setelah kejatuhan, pandangan kita mengenai seks ini begitu jauh dari kehendak Tuhan. Allah ingin laki laki dan perempuan melakukan kehendakNYA selain memenuhi bumi, manusia diberikan kuasa untuk memerintah dan mengelola bumi dan suatu partnership. Namun apakah kita menyadari hubungan laki laki dan perempuan ini seharusnya memuliakan Tuhan. Renungkanlah apakah relasi kita dengan pasangan kita, keluarga, sahabat memuliakan Tuhan ?

Kejadian 1:29-30
Tuhan mencukupkan kebutuhan ciptaanNYA. Tuhan mempersiapkan makan untuk manusia dan hewan dan mengaturnya sedemikian rupa.
Dibalik dari Tuhan memberikan tumbuhan berbiji yang diberikan kepada manusia. Tuhan memelihara manusia.
Bagaimana apakah kita bersyukur atas makanan yang Tuhan berikan kepada kita sebagai pemeliharaan Tuhan ?
Akhir akhir ini banyak penyakit yang ditimbulkan akibat pola makan yang buruk. Makan terlalu banyak, makan dengan makanan yang kurang baik dan bergizi, atau kita makan tidak teratur yang berdampak pada kesehatan kita.
Marilah kita memulai untuk bersyukur dan memperhatikan dengan seksama apa yang kita makan sebagai bentuk pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita. Mulailah makan dengan sikap hati yang memuji Tuhan dan makan dengan makanan yang sehat.

Kejadian 1:31
Setelah 6 hari penciptaan, Tuhan melihat hasil karyaNYA dan semuanya itu sangat baik. Tidak ada kesalahan dalam penciptaan. Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan baik. Kita tidak dapat menyalahkan pencipta kita karena kita dibentuknya dengan sangat baik. Inilah gambaran penciptaan dan yang dikehendaki Tuhan sejak semula bagaimana semuanya diatur oleh hikmat dan ketetapanNYA dan semua berjalan teramat baik. Tuhan sangat senang melihatnya. Tuhan dipermuliakan oleh ciptaanNYA karena Dialah Tuhan dan pencipta. Segala kemuliaan bagi Dia.
Bersyukurlah karenanya !
Tuhan selalu menginginkan rencana terlaksana dan tidak satupun dapat menggagalkanNYA.
Tuhan terus berkarya sampai hari perhentianNYA. Tuhan bukanlah Tuhan yang setelah mencipta lalu diam dan berpangku tangan. Namun Dialah Tuhan yang berperan aktif dalam setiap kehidupan mahluk ciptaanNYA. Tuhan ingin berkarya melalui kita dan hidup kita untuk kemuliaanNYA.