Sabtu, 01 Agustus 2009

MRI Bandung : kolose 2:11-14 "Sunat dan babtisan"

Colose 2 : 10 -13

11 in whom also you are circumcised with the circumcision made without hands, in putting off the body of the sins of the flesh by the circumcision of Christ, 12 buried with Him in baptism, in whom also you were raised through the faith of the working of God, raising Him from the dead.


13 And you, being dead in your sins and the uncircumcision of your flesh, He has made alive together with Him, having forgiven you all trespasses,




Khotbah pada pagi hari ini menyambung rangkaian eksposisi kolose kita yang terdahulu. marilah kita melihat situasi yang di hadapi oleh Paulus dan jemaat kolose pada saat itu. Kondisi kolose menghadapi ajaran gnostik. pemikirna ini dipengaruhi oleh pemikiran berdasarkan filsafat yunani, kaum Stoikeia. dalam hal ini terjadi sincristisme antara ajaran rasul rasul, taurat dan filsafat Yunani. kondisi Kolose saat itu tengah menghadapi tantangan ajaran ini, namun mereka belum terkontaminasi akan ajaran ini, saat itu jemaat Galatia telah jatuh dalam perangkap ajaran sesat ini. Oleh karena itu Paulus berusaha menegakan dan meperjelas akan pengajaran benar, mengingatkan jemaat kolose ini.

Ada 2 ciri ajaran sesat saat itu
1. Dominasi malaikat, dimana pemikran yang
2. Perbudakan ajaran taurat

Paulus menghadapi ajaran sesat ini adalah dengan cara menguatkan indentitas ini, tidak hanya itu, kemudian ia menyerang ajaran sesat ini dengan memperhadapkannya dengan kebenaran Firman Tuhan, membenturkan dasar kepercayaan mereka yang berdasarkan filosofi stoikeia dengan kebenaran Firman Tuhan

Pada hari ini, kita akan membahas mengenai bagaimana Paulus membahas mengenai permasalahan perbudakan terhadap ajaran Taurat.

Isu yang terjadi, atau permasalahan yang dihadapi adalah masalah persunatan. Jemaat ini mulai terjebak dengan pemikiran mengenai aturan sunat dalam konteks hukum Taurat yang dipahami sebagai suatu kewajiban, sehingga mereka menganggap keharusan sunat sebagai syarat keselamatan dan identitas bangsa israel, kaum terpilih.

dalam hal ini kita akan memahami perihal sunat. Ada 2 sunat yaitu:
1. Sunat oleh manusia, ini adalah prosedur dimana preputium penis dibuang.
2. Sunat oleh Allah

Pemahaman yang lebih dalam adalah :
Bagaimana kita mengerti sunat oleh Allah ?
Apakah sunat diperuntukan harus untuk menjadi syarat, atau.. ?
Apakah makna sunat ini ?

Oleh karena itu kita perlu memahami bagaiman konteks sunat ini dalam sudut pandang covenant. saya mempergunakan istilah covenant ini karena saya tidak dapat menemukan padanan kata yang sesuai dalam bahasa Indonesia.

mengenai covenant ini, kita akan memahami 2 buah istilah yaitu covenant of works, yang dibuat Allah ketika manusia masih di taman eden dan manusia belum jatuh dalam dosa. covenant ini rusak dan dilanggar setelah manusia berbuat dosa dan berupah kematian jasmani.
Namun kemudian Tuhan berinisyatif untuk membentuk covenant yang baru yaitu covenant of grace. Pengertian mengenai covenant ini adalah pengertian yang mendasar dalam teologi reformed, dan menjadi ciri khas. Dalam hal ini kita perlu memahaminya.

Covenant of grace, Tuhan menjanjikan suatu janji berkat dan juga kutuk, jika manusia masuk dalam covenant ini. Tuhan bekerja melalui Nuh, Abraham, bangsa Israel dan perjanjian di gunung sinai dengan 10 hukum Allah, melalui Daud dan puncaknya adalah Kristus.

Dimana letaknya sunat dalam covenant ini. Tuhan berjanji lewat Abraham mengenai janji berkat dan janji keturunan yang notabene merujuk kepada lahirnya seorang mesiah. Maka setelah Ishak lahir, Tuhan ingin memetraikannya, memberikan cap bagi bangsa yang telah dipanggil keluar dan dikuduskannya untuk mendatangkan keselamatan bagi manusia. Oleh karena itu Tuhan berfirman mengenai sunat. dalam hal ini sunat adalah the token of the covenant, materai covenant itu sendiri. Sunat bukan syarat, namun menjadi tanda akan apa yang Tuhan lakukan. Tuhan memberikan covenant yang baru bagi manusia untuk hidup di dalamnya hidup ini menghantar manusia untuk hidup bagi Allah sebagaimana Allah kehendaki. Tuhan memberikan hukum taurat supaya manusia dapat hidup taat akan hukum taurat, namun taurat tidak menyelamatkan, taurat perlu digenapi, melalui hukum tauran bangsa ini mengetahui keberdosaannya, dan perlu ada yang menanggung semua hukuman itu supaya bangsa ini dibebaskan dari belenggu dosa ini.

Paulus memahami hal ini, oleh karena itu melaui sunat ini melambangkan bahwa kita sudah sudah dikerat atau disunat tanpa tangan manusia namun oleh kristus dengan cara kematian Kristus telah memotong tubuh keberdosaan kita ini. Dalam proses penyunatan itu kita hanya perlu memotong kulit yang menutupi kepala penis, atau yang dikenal preputium dengan hal ini kita memotong kulit dan daging, hal ini memperlambangkan tubuh kita yang berdosa akan dosa dengan sekerat kulit dan daging kita ini. Kristuslah yang memotongnya dan memberikan dirinya masuk ke dalam kubur.

Paulus memberikan dasar yang benar mengenai hal persunatan ini kepada jemaat supaya jemaat tidak terjebak dalam perlambangan, dan memiliki pemahaman yang keliru akan hal ini. sebagaimana Judas macabeus, seorang pejuang kebebasan bangsa Israal (sekitar thn 167-160 SM) menjadikan sunat sebagai identitas kebangsaan Israel, dan ia mejadi tokoh yang berpengaruh dalam bangsa Israel pada saat itu, dia memimpin pemberontakan melawan penjajah asing. Hal ini juga menyerang kaum farisi yang mengikatkan diri dengan hukum taurat namun mereka tidak menghidupi hukum taurat, mereka terlampau memperhatikan perlambangan dan aturan ketimbang dari esensi yang sesungguhnya yang Tuhan kehendaki.

Menyambung mengenai kubur, pengertian selanjutnya dalam perikop yang kita bahas ini adalah kubur dalam arti kubur adalah suatu penghinaan paling rendah dan kubur berarti kematian. Karena Kristus, dia telah menanggung dosa dengan kematianNYA yang penuh dengan penghinaan yang paling hina, Kristus menguburkan dosa-dosa kita, dan berarti dosa-dosa kita benar telah mati bersama dengan kematian Kristus.

Sunat juga diperuntukan bagi bangsa Istral untuk menandai mereka yang dikuduskan dan supaya mereka tidak berkawin campur dengan bangsa lain yang tidak mengenal Allah, karena Allah adalah Allah yang cemburu. Tuhan menginginkan Israel menjadi mempelai Allah yang kudus karena Allah adalah kudus.

Dikuburkan dalam babtisan. Di sini Paulus memberikan penerangan mengenai babtisan sebagai penanda anugrah AllAh dalam kuasa penebusan Kristus. Babtisan sebagai the token of grace. namun, tidak hanya dikuburkan namun berikutnya di dalam Kristus kita juga dibangkitkan oleh Iman akan kuasa Allah yang juga membangkitkan Kristus dari kematian.

Oleh karena itu, sungguh ! alangkah sukacitanya hidup seorang kristen. Hidup dalam kemenangan akan dosa karena Kristus memenangkan kita, dosa sudah tidak lagi berkuasa akan diri kita dan kuasanya terlah dimatikan. hai maut, dimana sengatmu. Namun seorang kristen masih dapat berbuat dosa. oleh karena itu janganlah kita menjadi orang kristen yang murung karena kita terus meneruh hidup dalam dosa, namun kita juga harus berduka cita dalam anugrah, karena masih banyak orang lain yang belum dapat bersuka cita dalam anugrah karena mereka belum dapat mengenal Kristus, dengan karya dan kebenarannya.

Marilah kita memahami hal ini, dan kita menghidupi kehidupan kesalamatan dalam Kristus dengan hidup bersama dengan Allah dengan takut dan gentar...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar