Pdt Gideon Tanbunaan
Minggu ini, menjelang dirgahayu Republik Indonesia, Presiden SBY menganugerahkan bintang tanda jasa maha putera kepada putra bangsa yang berkarya dan mereka adalah pribadi pribadi yang memiliki kualitas yang tinggi, mereka adalah putra putra terbaik bangsa.
Sebagai warga kerajaan Allah, kita juga pun akan diberikan pernghargaan disematkan “tanda jasa maha putera: oleh Allah sendiri sebagai anak anak Allah yang setia. Namun apakah kualitas yang seharusnya dimiliki oleh seorang anak Allah yang baik ?
Serta menjadi anak anak Allah yang menyenangkan Tuhan ? Bagaimana caranya ?
Dalam kothbah kita pada hari marilah kita belajar dari kitab Wahyu, bagaimana Tuhan menuntut kualitas keimanan dari jemaat Efesus dalam bentuk pujian dan teguran.
Wahyu 2
"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. 2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. 3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. 4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. 6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. 7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
Sekilas mengenai latar belakang kitab ini. Ini adalah kitab yang ditulis oleh rasul Yohanes di pembuangannya di pulau Patmos. Tuhan menyingkapkan pengelihatan kepadanya dan Yonanes diminta mencatata apa nampak dan didengarnya. Perikop yang kita baca ini merupakan surat kepada jemaat di kota efesus. Efesus adalah sebuah kota yang pada jaman modern ini menjadi bagian dari negara Turki. Kata Efesus berarti desirable, yang diingini. Kota ini memiliki berbagai kelebihan di antaranya kota ini memiliki kekuatan ekonomi karena kota ini adallah kekuatan perdagangan, dan secara politik kota efesus juga penting bagi kerajaan Roma karena lokasi sangat strategis secara geografis politik. Kota ini pun terkenal karena berdiri sebuah kuil dewi Artemis
Kemudian dikisahkan mengenai Paulus yang menggembalakan jemaat efesus. Bagaimana di kisahkan Jemaat Efesus jemaat yang bertumbuh dan dikenal atas kesetiaannya.
Berikut ini kita akan memperhatikan bagaimana kualitas yang harus kita miliki dan Tuhan harapkan sebagai “maha putera warga kerajaan Allah”
Pertama, baik jerih payahmu maupun ketekunanmu.
Yang menonjol dari kualitas pertama ini adalah etos kerja. Sebagaimana sejak manusia dari pertama, kita diperintahkan Allah untuk bekerja. Kita dipanggil untuk menjadi sebagai pekerja yang terus mengelola bumi ini. Ini adalah mandat dari Tuhan.
Pertanyaan kepada diri kita Are you a working person ?
Namun sering kali kita juga terjebak dalam kerangka berfikir dualistic (sekuler dan spiritual). Boleh jadi kita bergiat di gereja dan pelayanan namun dalam pekerjaan sehari hari kita malas malasan dan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Sebaliknya ada juga tipe orang yang bekerja di dunia pekerjaan dengan baik namun dia tidak mau terlibat dalam pelayanan. Ini adalah dunia Bapa, Tuhan memerintahkan untuk mengupayakan bumi ini. Pekerjaan yang kita miliki adalah pelayanan kita bagiNYA. Oleh karena itu apakah kita sudah memberikan yang terbaik bagi Tuhan dalam pekerjaan kita sebagaimana yang dituliskan oleh rasul Paulus kepada jemaat Kolose.
Col 3:23
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Seorang Kristen seharusnya memiliki quality control seperti ini. Terus bertanya dalam hatinya dan menilai pekerjaannya. Sudahkah saya memberikan yang terbaik bagi Tuhan dan melakukannya sebagaimana kita melakukannya untuk Tuhan. Kita tidak hitung hitungan dalam pekerjaan kita.
Apakah kita mau go the extra mile, while other stop and say that is enough ?
Apakah kita mau Your until your butt off ? bekerja hingga hampir mati rasanya ?
Do we do the best ?
Kualitas mental dan sikap seperti ini lah yang menyenangkan Tuhan. Hal ini sudah jarang kita dijumpai dari seorang Kristen. Seorang Kristen yang bekerja dengan kesungguhan hatinya. Seorang dengan mental seperti ini dapat menggoreskan catatan tersendiri dalam sejarah dan menjadi manusia yang benar benar berkualitas. Mungkin dia bukan memiliki yang terbaik dari apa dimiliki sebagai seorang manusia namun orang seperti ini mau memberikan yang terbaik dari dirinya bagi Tuhan dan sesamanya. Hal ini lah yang menyenangkan Tuhan !!
Amsal 22:29
Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang orang hina.
Mazmur 127
Cerita Rudi Hartono
Rudy Hartono adalah seorang pemain bulu tangkis terbesar dalam sejarah. Dia adalah legenda, dia adalah maestro. Juara 8 kali All England, 7 kali berturut turut. Belum ada orang yang memecahkan catatannya ini. Namun kualitas apa yang dimilikinya ? Orang akan mengenang tahun 1974, ketika tampil di final berhadapan dengan Punch Gunalan, pemain Malaysia yang memiliki pukulan yang sangat komplit dengan pukulan smesh yang sangat mematikan. Saat di final, Rudy tertinggal 6-14, namun kemudian mampu membalikan keadaan dan menang dengan dramatis 17-14. Drama ini tidak berakhir begitu saja, ada cerita lain dibalik kemenangan ini. Rudy mengalami cidera yang serius di kakinya. Di final ini, kaki Rudy berdarah, kakinya penuh dengan lecet. Empire yang meminpin pertandingan sempat menghentikan pertandingan untuk memberikan Rudy mendapatkan perawatan, dan Rudy kembali meneruskan pertandingan hingga titik akhir. Kemenangan yang fantastis dan kekalahan yang hampir diterima oleh akal sehat oleh Punch Gunalan. Bukan kualitas pukulan yang mengalahkan Punch, namun kualitas mental seorang Rudy yang mengalahkannya. Rahasianya adalah Rudy tidak memperhatikan angka saat ini, untuk setiap service yang dia miliki, ia hanya memikirkan bagaimana dia melakukan apa yang terbaik yang ia miliki, hal yang lain tidaklah penting.
Tahun berikutnya, dalam upayanya memenangi gelar all England ke 8, ia berdahapan dengan Svend Pri untuk ketiga kalinya di final. kali ini, Pri berhasil mengalahkannya mengalahkan. Svend Pri begitu senangnya, namun ia berkata, “there no way in other occasion, I can beat this guy anymore, He is the best !” Setelah itu memang Svend Pri tidak pernah lagi menang dari Rudy, sementara Rudy memenangkan gelar ini, dan merebut gelar ke 8 tahun berikutnya, dan mencatatkan namanya dalam sejarah.
Rahasia berikutnya, Rudy adalah seorang atlet dan pribadi yang sangat disiplin ia selalu hadir latihan 30 menit sebelumnya dan menyelesaikan 30 menit lebih lama dari rekan rekan atlet yang lainnya. Inilah yang membentuk seorang Rudy Hartono. Dia adalah orang yang mencintai Tuhan dan memberikan kesaksian bagi dunia ini.
Ketika seorang memberikan apa yang terbaik yang dimilikinya, ia dapat menjadi yang terbaik !
Memberikan yang terbaik yang kita miliki menentukan kualitas kita.
Willingness give the best for, determine the quality of a man !
Kuncinya hidup dengan dan bersama dengan Allah !
Kedua, hidup kudus !
Walaupun orang ini lemah dan tidak besar dalam pandangan manusia namun tatkala orang ini menjaga hidupnya tetap kudus, orang ini memiliki wibawa Allah.
Dia menjadi karakter yang beritegritas, menjadi karakter yang tidak dapat disepelekan orang lain. Orang seperti ini akan selalu dipandang orang lain sebagai karakter yang tidak bercacat cela.
Dunia ini penuh dengan orang pandai, kaya namun kehidupannya sangat bobrok hal ini mendatangkan duka bagi Allah.
Beberapa lama yang lalu ini saya menghadiri sebuah konferensi pemimpin gereja di seluruh dunia. Sudah sering kita membahas mengenai kualitas pemimpin yang sukses, kuat, yang berkarakter, pemimpin yang cakap, namun bagaimana dengan topik mengenai pemimpin yang kudus ??
“The holy leader”
sekarang ini kita kita terlampau melihat pada kesuksesan, namun kita terlampau memperhatikan berkat. Adapun, kekudusan adalah suatu prasyarat jika seorang berhasil di hadapan Tuhan. Ini yang dituntut oleh Tuhan
“…Succesful is blessing, holiness is qualification”
Chuck Swindol, seorang penginjil besar di Amerika berkisah betapa sulitnya menjaga kekudusan. Suatu ketika ia diminta berbica di sebuah kota dan dia tinggal di sebuah hotel, di kota itu tidak ada yang mengenalnya. Malam itu, ia naik lift menuju kamarnya. Ia bersama dua orang wanita cantik, yang tidak lain adalah pelacur. Chuck bertanya dimana kamar kalian, kedua gadis ini mulai menggoda kami dapat tinggal di kamar mana saja, di mana kami dapat menemani. Secara birahi, Chuck mengakui adanya godaan ini, lalu ia berdoa supaya dapat menjaga kekudusannya dan keluar dari jerat godaan ini. Ketika pintu lift terbuka, ia dikuatkan untuk berkata bye.. bye.. good nite ! dan keluar dari godaan kedua pelacur ini dan kembali ke kamarnya.
Dalam doa Bapa Kami, “… Janganlah bawa kami dalam pencobaan namun lepaskanlah kami dari yang jahat..”
Semakin tinggi seorang dalam Tuhan semakin kuat juga Iblis akan merongrong.
Kita belum tentu menjadi orang yang sempurna namun kita mau hidup dalam kekudusan. Dalam kehidupan ini mungkin kita juga akan terpeleset, namun orang yang mau hidup dalam kekudusan, jika ia terpeleset dia akan mau dan lekas kembali memperbaikinya.
Seorang professor di Fuller Theology Seminary mengatakan ada dua kekudusan yaitu:
1.Defensive Holiness, dimana kita terus menjaga kekudusan kita baik bagaimana pun keadaannya.
- 2.Aggressive holiness, inilah kualitas kekudusan yang dimiliki oleh Yesus. Seorang yang kudus pergi ke tempat yang tidak kudus dan menjadikannya kusus.
Kualitas seorang yang mau menderita dan menderita bagi Tuhan, bukan menderita karena kesalahan yang dibuatnya. Melalui penderitaan dan kesulitan, Tuhan mempersiapkan dan membentuk kita menjadi pribadi yang berkenan bagiNYA. Melalui penderitaan, Tuhan memurnikan kita supaya kita dapat melihat apakah ada jati diri Tuhan dalam diri dan hidup kita.
Seorang kristen memiliki kualitas yang berbeda dengan orang lain. Dimana semua orang menghindari penderitaan dan memilih hidup yang menyenangkan. Namun orang Kristen dapat berbahagia dalam penderitaan. Dalam bahasa yunaninya dituliskan makarios !! Joy in the pain !!
John Galager, mengisahkan dalam bukunya Dancing in the rain
Suatu kekita ia pergi ke sebuah konser dan ia melihat seorang anak cacat yang duduk di kursi roda dia bermain piano kemudian setelah itu ia bernyanyi dengan betapa indahnya. Setelah pertunjukan ini kemudian diputar video yang mengisahkan anak ini. Anak ini lahir buta dan ia memiliki sendi tungkai yang lemah sehingga dia lumpuh dan tidak dapat berjalan. Usia 2 tahun walaupun buta, anak ini memiliki talenta yang luar biasa ia dapat membedakan nada dan mampu memainkan twinkle twinkle little star. Prestasi akademisnya juga luar biasa, ia mendapatkan hampir semuanya A dan hanya satu nilai B. kemudian anak ini berkata,
“God didn’t give me the eye to see and the ability to walk,
but HE give me the talent to play music
And I will the best for God”
Keempat, meninggalkan kasih mula mula
Ini yang menyedikan bagi jemaat Efesus. Mereka kehilangan kasih mula mulanya. Kasih di antara mereka dan semangat untuk mengasihi Tuhan dan sesama mereka sebagaimana mereka mengenal Kristus pada mulanya. Mereka hidup dalam rutinitas namun semangat dan gelora mereka meredup.
Dalam hal ini bagaimana kasih mula mula kita kepada pasangan kita, bagi pasangan yang telah menikah sekian lama.
When the last time you look deeply into your spouse, look her with compassion and love as you see her for the first time ?
Suatu kebiasaan saya untuk tetap memelihara kasih mula mula ini saya merangkul pasangan saya dan berdoa bersama.
Kapan kamu mendekat kepada Tuhan, datang bukan karena kita dalam kesusahan atau dalam kesukaan namun datang karena Ia adalah Tuhan
Come near to Thee, not because any other reason, but just because He is God...
Apa yang menjadi motivasi kita bernyanyi untuk Tuhan... bermain musik untuk Tuhan...
Dalam pelayanan perhatikan baik baik, apakah kita melakukan semua ini untuk Tuhan atau untuk diri kita sendiri, apakah ketika kita senang melayanani karena dampak dari psikologi massa (mass psychology) atau kita berbahagia di dalam Tuhan.
Just play for God... play it from your hear, rejoice !!! because He is deserve it !!
Sebagaimana bayi yang merasa tenang tatkala didekap erat di dada ibunya dan mendengarkan detak jantung ibunya. Demikianlah kita tenang tatkala kita dekat dengan Tuhan.
Bagi jemaat yang belum menikah
Maukah berjanji mengasihi keluargamu, ayah, ibu dan saudara-saudaramu ?
Dan berdoa kepada Tuhan kiranya memberikan pasangan dimana kamu dapat berbagi kasih Allah.
Bagi pasangan mulai ingatlah kasih mula mula kalian, dan pelihara kasih itu senantiasa.
Statement of faith
Tuhan Yesus aku percaya bahwa aku bekerja berjerih payah dan teguh aku mendapatkan berkat, perkejaaan tangan ku berhasil
Tuhan aku berjanji dengan kekuatan roh dan firman Tuhan untuk senantiasa menjaga kekudusan
Tuhan aku berjani untuk tetap setia dalam penderitaan, dan kiranya Tuhan yang memberikan atas kesetiaan kami.
Kami berjanji untuk senantiasa mengasihi Tuhan dengan kasih kami yang mula mula
Kami berjanti untuk terus mengasihi pasangan
Bakarlah kami Tuhan dan jadikanlah kami menyala
Membagikan kasih untuk sesama
Dan kami beroleh berkat dari Engkau…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar