Selasa, 10 Agustus 2010

Memilih spesialisasi Kedokteran

Bagian I
Memilih program spesialisasi dan menggumulkannya

Ketika lulus menjadi dokter atau memasuki tahun tahun akhir pendidikan dokter umum, salah satu yang sangat menarik perhatian adalah pendidikan spesialisasi untuk menjadi spesialis tertentu. Tentu terbersit dalam benak kita bagaimana seandainya saya menjadi seorang ahli penyakit dalam, seorang ahli bedah, obgyn, dokter anak atau seorang spesialis kulit kelamin.

Pada masa sekarang ini dimana kita diperhadapkan dengan sistem kedokteran berbasis spesialisasi. Tidak ada seorangpun yang bisa mahir di semua spesialisasi. Sistem pelayanan berbasis kompetensi juga membatasi hal ini. Pada dasarnya sistem spesialisasi ini yang mendasari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

Gambaran dokter dokter spesialis dengan kesuksesan pada dokter spesialis dan semakin lebarnya jurang kesenjangan antara dokter umum dengan dokter spesialis, ditambah lagi pola pasien yang lebih bermental spesialis ketimbang percaya dengan dokter umum atau dokter keluargan, membuat profesi dokter spesialis sangat menjanjikan dan menggiurkan . Banyak yang menilai dokter umum tidak cukup kompeten, terlebih lagi dokter dokter yang baru lulus. Stigmata seperti inilah yang hidup dalam masyarakat.

Pergumulan mengambil program spesialiasi ini menjadi pergumulan yang banyak dihadapi bagi lulusan baru. Belum lagi yang harus dihadapi adalah permintaan orang tua, tuntutan keluarga, masalah ekonomi, faktor tekanan dari rekan sejawat dan kawan kawan, status sosial, visi, dan panggilan hidup. Bagaimana cara menggumulkannya ?

Saya tidak akan berbagi cara yang pasti tokcer. Ini jauh dari maksud dan tujuan materi ini. Namun tulisan ini memberikan panduan prinsip apa yang harus dipertimbangkan dalam menggumulkan pilihan dan memutuskan.

Apa yang mendasari motivasimu meneruskan spesialisasi ?
Ini adalah pertanyaan kunci sebelum beranjak pada pertanyaan selanjutnya. Apa yang ada dalam benakmu apa yang mendorongmu ?
Berbagai macam motivasi dapat menjadi dasar. Adakah yang salah dari motivasi yang kita miliki ? Hal ini haruslah dicermati baik baik dan diuji dengan sungguh sungguh.

Bisa berupa motivasi internal atau motivasi yang menggerakannya dari luar. Cobalah jujur pada diri sendiri dan jangan munafik. Tuliskanlah pada secarik kertas apa yang menjadi motivasimu.

Berbagai garis besar motivasi yang kau miliki adalah :
- panggilan
- memuliakan Tuhan
- kemapanan
- jaminan kepastian
- karir yang cemerlang
- status ekonomi
- status sosial
- gengsi
- kesukaan
- menarik
- harga diri
- permintaan orang tua
- tekanan teman sebaya
- dan lain lain

Motivasi kita harusnya memuliakan Tuhan, Dia menjadi tujuan utama yang mendasari pilihan hidup kita. Ujilah motivasi ini dari waktu ke waktu dengan kebenaran firman Tuhan dan mintalah hikmat dan pertolongan roh kudus yang menolong kita untuk mengetahui kehendak Bapa di surga dalam hidup dan panggilan kita yang khusus dalam profesi kedokteran ini.

“Jadilah serupa seperti Kristus ketika memilih untuk menyembah Allah dan taat kepada Bapa untuk melakukan misinya sampai akhirnya”

Pertanyaan kedua
Kapankah waktunya ?
Kapankah waktu yang tepat? Apakah ini waktunya? Dalam hal ini pergumulan mengenai waktupun menjadi pergumulan penting.

Jawabannya bisa sekarang, tunggu, atau bukan waktunya.

Pertimbangan pertimbangannya adalah kesiapan terutama hati, kemampuan, keahlian, pengetahuan, finansial, keluarga.

Memahami kehendak Tuhan dan waktu Tuhan.


“Semuanya akan indah pada waktuNYA”

Pertanyaan ketiga
Bagaimana saya harus memilih ?

Memilih spesialis apa yang dipilih saya akan memaparkan sedikit dasar dasarnya.

Apakah dengan saya menjadi seorang spesialis saya memberikan kontribusi yang lebih besar untuk Tuhan dan masyarakat ?

Dengan menjadi spesialis tersebut apakah saya dapat menjadi berkat bagi orang lain ?

Dimana kiranya saya dapat memberikan kontribusi terbesar ?

Benar benar teliti sungguh sungguh dalam hati apakah ketika kita memilih spesialis A atau B ini bukan karena spesialis ini popular atau dapat menghasilkan uang banyak atau membuat kita menjadi sombong.


Apakah saya adalah orang yang lebih baik bekerja dengan “otak” atau dengan “tangan” ?

Pertimbangkan pula pilihan karir, tanggung jawab, waktu kerja dan tingkat stress yang berbeda dan unik pada masing spesialisasi. Hal yang menjadi pertimbangan adalah keluarga, istri dan anak anak. Bagaimana kita mengatur waktu dan menempatkan prioritas dalam hidup.

Contoh :
Sebagai kesaksian, sewaktu dulu saya akhirnya memutuskan spesialis karena sewaktu stase luar kerap kali saya dikonsulkan oleh teman saya untuk kasus kasus yang sulit. Saya amat menikmati menangani kasus kasus sulit dan spesialistik dan dari dulu di bidang yang saya minati saya membaca lebih banyak dan mendalam untuk benar benar mengerti permasalahannya. Terutama untuk kasus kasus Ilmu Penyakit Dalam dan Kardiologi saya mendalaminya dan ternyata saat stase dengan pengetahuan dan kemampuan seadanya waktu itu saya merasa berguna dan ada manfaat yang saya dapat berikan untuk menolong pasien dan menolong teman teman sekelompok saya yang kesulitan saat itu. Jadi jikalau saya lebih mendalami lagi dan mendapatkan training dengan kesempatan berinteraksi dengan pasien pasien tersebut saya dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi dan menjadi lebih kompeten. Saya juga tremor dan tidak tahan untuk bekerja dengan otot dalam jangka waktu yang lama walau kalau tindakan saya dapat melakukannya dengan cepat. Oleh karena itu saya tidak mengambil bedah, saya rasa banyak orang lain yang lebih trampil dalam hal ini. Namun untuk analisa, selain saya lebih suka melakukan analisa, saya juga meniliai kelebihan yang saya miliki dibanding dengan teman teman yang lain sehingga dalam hal ini perlu untuk dikembangkan lebih lanjut supaya lebih tajam.


Ada website yang dapat membatu membuat inventori berdasarkan minat dalam pemilihan keputusan spesialis apa yang cocok buat kalian :

http://www.smbs.buffalo.edu/RESIDENT/CareerCounseling/intro.htm
http://www.med-ed.virginia.edu/specialties/


Panduan membuat keputusan
Hal yang terpenting adalah hubungan pribadi dengan Kristus sebagai pusat kehidupan kita. Kemudian lingkaran pertimbangan yang lainnya adalah :
Pertama, firman Tuhan dan kebenaranNYA. Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNYA. Dengan memahami kebenaran ini maka kita mengerti batasannya dan mengenal kehendak Tuhan dlam hidup kita.

Kedua, berdoa bukan untuk memintanya terlebih dahulu namun memahami dulu kehendakNYA. Berdoalah terlebih dahulu untuk mengenal Tuhan, kerajaan, kebenaran dan kehendakNYA. Mintalah hikmat dengan tidak membangkit bangkitnya.

Ketiga, pertimbangkanlah untuk mendiskusikan dan mintalah pendapat dari saudara seiman yang lebih dewasa, juga mintalah pandangan dari senior senior atau dari mereka yang sudah pernah dan menjalani pergumulan ini. Pertimbangkanlah masukan mereka namun bukan sebagai jawaban mutlak.

Keempat, pertimbangkanlah minatmu, kerinduanmu, juga talenta yang kita miliki. Minat ini penting, melakukan apa yang kita suka, maka separuh pekerjaan sudah selesai. Tuhan tahu dan mengerti diri kita, tidaklah dia mengarahkan kita kepada suatu hal yang tidak kita suka karena sudah pasti hasilnya tidak baik. Namun bukan semata mata kita suka pasti akan terlaksana, melainkan membawa minat, talenta kita untuk kita persembahkan bagi kemuliaannya. Kerinduan, Tuhan tanamkan kerinduan dalam hati kita, hal ini patut kita gumulkan apakah hal ini merupakan panggilan dari Tuhan. Kita bisa tergerak melihat kebutuhan yang ada dalam dunia dan melihat bahwa disinilah nampaknya tempatku untuk berbagi bersama dan aku dapat menjadi saluran berkat bagi orang orang ini dan melayani di bidang ini.

Ingatlah umur kita hanya sebentar seperti layaknya uap. Kita tidak dapat menentukan apa yang akan terjadi pada kehidupan kita. Janganlah sombong dan berkata kita akan lakukan ini dan pasti berhasil. Namun hendaklah kita berkata kalau Tuhan menghendakinya maka saya akan melakukan ini dan itu. Kalau kita berbangga berbanggalah karena Kristus. Bacalah Yakobus 4:13-17

Manusia merancang-rancangkan jalannya namun keputusan datangnya dari Tuhan. Kita hanya dapat berharap, bergumul dan menantikan jawaban dari Tuhan. Pergumulan akan selalu berharga dan jawaban dari Tuhan yang terbaik bagi kita. Pada akhirnya kita hanya dapat memandang kepadaNYA dengan kagum tatkala kita berjalan bersamaNYA.

Kasus dan diskusi

Anton Saragih, mahasiswa kedokteran tingkat akhir, ia ingin sekali meneruskan ke pendidikan spesialisasi. Dia ingin menjadi seorang dokter radiologi. Sementara kedua orang tuanya menginginkan Anton menjadi seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Anton aktif di persekutuan medis dan mahasiswa di Jakarta, oleh karena pelayanannya ini, ia ingin meneruskan di FKUI. Namun, orang tuanya ingin Anton kembali ke medan untuk meneruskannya di USU karena orang tuanya adalah salah satu staff senior di bagian OBGYN. Ada jaminan kalau Anton kemungkinan besar diterima.

  • 〈Apa yang menjadi pergumulan pada kasus Anton ini ?
  • 〈Bagaimanakah Anton harus bersikap ?
  • 〈Jika anda menjadi Anton bagaimana anda mempertimbangkan pergumulan ini ?
  • 〈Apa yang menjadi dasar pergumulan ini ? dan jelaskanlah !
Joni, seorang mahasiwa kedokteran swasta di Jakarta. Orang tuanya ingin Joni meneruskan pendidikan spesialis karena dengan menjadi spesialis status dan pendapatan lebih menjanjikan. Joni adalah anak laki semata wayang. Sebenarnya, Joni ingin PTT dahulu untuk mencari nafkah dan mendapatkan pengalaman. Keluarga Joni mampu menyekolahkan Joni dan sudah menyiapkan dananya. Jujur dalam hatinya Joni ingin menjadi seorang ahli penyakit kulit dan kelamin. Namun, dia merasa kesempatannya tipis. Joni saat ini bergumul mengenai masalah ini.

  • 〈Apa permasalahan pada kasus Joni ini ?
  • 〈Jika kamu menjadi Joni bagaimana kamu menggumulkan masalah ini ?
  • 〈Bagaimana menepatkan diri dalam keluarga ?
  • 〈Bagaimana mencermati mengenai waktu dan kesempatan ?
Bagian II
Pergumulan selama PPDS
Saat menjalani PPDS pergumulan terbesar adalah bagaimana kita menjaga intergitas, konsistensi, pengaturan waktu, komunikasi, serta kerja sama.
Kita harus berusaha yang terbaik dan bijak namun tetap memegang teguh prinsip prinsip kebenaran. Hidup tidak berkompromi. Jika kita mulai berkompromi dari hal hal yang kecil maka kita akan terbiasa berkompromi dengan hal hal yang lain

Memelihara hubungan pribadi dengan Tuhan. Inilah yang menjadi yang utama selama menjalani kehidupan. Namun bagaimana kesibukan dan tuntutan baru dari kehidupan residensi mempengaruhi dan menyeret kita keluar dari persekutuan intim kita dengan Tuhan. Hal ini menjadi pergumulan tersendiri.

Bagaimana tetap melayani Tuhan di tengah masa masa residensi. Sering kali, dan kebanyakan akan mulai mundur dari pelayanan ketika memasuki dunia residensi. Hanya beberapa yang bertahan. Namun bukanlah pelayanan tersebut yang memerlukan kita namun pelayanan yang diberikan Tuhan merupakan anugerah dan hal itu lah yang memelihara kita tetap memfokuskan hubungan dengan Tuhan.

Menjaga konsistensi dalam jangka panjang dan mengatasi kelelahan serta mencermati kejenuhan dan bagaimana menanggulanginya. Ini adalah hal yang perlu diperhatikan. Menjaga fisik tetap prima, menjaga fokus hidup tetap terarah, dan menjaga keseimbangan dalam hidup pribadi dan berelasi di keluarga, sejawat , dan masyarakat inilah yang harus dipelihara. Nampaknya suatu hal yang berat terkadang mustahil, namun hanya dengan menjadikan Tuhan menjadi pusat kehidupan kita dan mengandalkan Dia dan mengakui Dia dalam segala laku kita, niscaya Tuhan menuntun kita memberikan kekuatan untuk senantiasa menjadi berkatNYA dan kita menjadi orang yang setia kepadaNYA.

Kasus dan diskusi

Roni seorang residen penyakit dalam tahap I yang memiliki jadwal jaga 8 kali per bulan, dia sedang di bagian pulmonologi, memegang tidak kurang dari 20 pasien di bangsal khusus paru. Hari ini dia baru saja jaga malam, tiga hari kemudian dia harus presentasi kasus di sub bagian. Besok ada tawaran persekutuan medis alumni. Sudah dua minggu terakhir Roni tidak dapat beribadah karena harus dinas 24 jam di hari minggu. Dia juga ditawari untuk memimpin kelompok PA di persekutuan medis dan ikut kelompok paduan suara gerejanya.

  • 〈Jika kamu jadi Roni bagaimana kamu menentukan prioritas
  • 〈Dapatkah kamu tetap melayani atau menundanya ?
Agung seorang residen obgyn tahap II. Suatu malam dia berhadapan dengan suatu kasus persalinan. Berdasarkan penilaian klinis ibu ini dapat melahirkan normal, tidak satupun indikasi caesar pada pasien ini. Namun, chief jaga malam itu masih mengejar total jumlah caesar untuk kompetensi dan persyaratan naik tingkat, memerintahkan agung untuk mempersiapkan operasi caesar untuk ibu ini bagaimana pun cara walaupun harus memanipulasi data klinis.

  • 〈Jika anda berada dalam posisi Agung apa yang akan anda lakukan ?
  • 〈Bagaimana memepertahankan integritas pada kondisi seperti ini ?
Soli deo Gloria !!!

Additional resources

HOW TO CHOOSE A SPECIALTY
This section provides information about various specialties, factors to consider in choosing a specialty and
•a bibliography of books, web sites and articles
•a tool for getting information about different specialties from clinical departments in your medical school
•a list of the different types of accredited residency training programs
•a list of specialty organizations that can provide more information

You also can view this guide along with other specialty choice resources on the AAFP student Web site at
http://fmignet.aafp.org/

Choosing a specialty may be one of the most difficult decisions you will ever make in your medical career. It would be easy if you could somehow transport yourself through time and preview your career as a family physician, surgeon, pediatrician or radiologist. Instead, you and other medical students must decide your specialty based on the limited view
you get from clinical rotations.

Often, those first clinical experiences are so exciting and interesting you think you’ll never decide what is the right fit for you. A particularly exciting clinical experience might convince some to pursue a certain specialty, but most medical students weigh several options after many clinical and non-clinical experiences. Armed with a balanced view of each specialty and an awareness of your strengths and interests, you’ll find your way.

Making the decision begins with answers to questions that determine your personal and professional needs:
•What were your original goals when you decided to become a physician? Are they still valid?
•What do you value about the role of a physician?
Is it the intellectual challenge, the ability to help others, the respect it commands from others, the security of the lifestyle, the luxury of the lifestyle, the ability to work autonomously? Which aspects do you value the most?
•What type of doctor/patient relationships do you find the most rewarding?
•What type of lifestyle do you envision for yourself (time for family, time for other interests, income level, etc.)?
•In what type of community do you see yourself practicing and in what type of clinical setting?
•What skills (interpersonal, analytical, technical, etc.) do you value the most in yourself and how do they affect your perception of the specialty or specialties to which your abilities are best suited?
•Are there particular clinical situations or types of patient encounters that make you uncomfortable or for which you feel unsuited?

Answering these questions takes a great deal of maturity and insight. But be completely honest with yourself so you will be confident of your choices. You may find it particularly difficult to be frank with yourself about your own abilities. There is a danger of either overestimating or underestimating yourself, so get feedback from people who know you personally and professionally.

Mentors are a good touchstone during this phase of the specialty choice process.
As you begin to form some ideas of the career you would like to have, you’ll have new questions about specific specialties and their respective training programs. Take time to write down what you already know about each of the specialties in which you’re interested. Is the information you have accurate and complete? What else do you need to know?

With Regard to the Practice Characteristics of a Particular Specialty, What Do You Know About...

•the type and degree of patient contact?
•the type of patient treated?
•the type of skills required?
•the type of disease entities and patient problems encountered?
•the variety of practice options available within that specialty?
• the type of research being done in that specialty? •the type of lifestyle afforded?

With Regard to the Residency Training Programs for a Given Specialty, What Would You Like to Know About ...
•the length of training?
•the goals of training? (What does residency training prepare you to do?)
• the availability of residency positions? (How many slots are available? What is the level of competition for those slots?)
• the differences between training programs within the same specialty? (Are there geographic differences? Are there institutional differences?)
•the potential for further training following a residency? (What are the requirements for subspecialty training or fellowship training?)

With Regard to the Overall Outlook for a Particular Specialty, What Would You Like to Know About ...
•the availability of practice opportunities?
(How much competition is there for patients or practice sites?)
•any current trends or recent changes in practice patterns for that specialty? (How has it been affected by the cost of professional liability insurance? By changes in Medicare reimbursement policies?)
•any foreseeable additions to the repertoire of that specialty? (New technologies, new drugs or new techniques?)
You already have a great deal of information at your fingertips if you need help answering some of these questions. If your school has a faculty advising system or a career advising office, use it. Don’t hesitate to approach faculty and other physicians with whom you have established some rapport.

You also should ask faculty for recommendations and introductions to physicians who have similar interests. Take advantage of opportunities to meet with physicians from various specialties, perhaps at events or meetings sponsored by your school (i.e., career days, hospital fairs). Often, local medical societies or specialty societies have meetings that are open to students.

Organizations such as the American Academy of Family Physicians and American Academy of Pediatrics give medical students the opportunity to join as members.
National meetings, such as the AAFP-sponsored National Conference of Family Medicine Residents and Medical Students, are also valuable sources for information about specialty choice, visit
www.aafp.org/nc for more information. Attend meetings hosted by student organizations and interest groups at your school. You also can address career issues with the American Medical Association-Medical Student Section (AMA-MSS), American Medical Student Association (AMSA), Family Medicine Interest Groups (FMIG), the Organization of Student Representatives, Association of American Medical Colleges (OSRAAMC), the Student National Medical Association (SNMA), the National Network of Latin American Students (NNLAMS) or the Asian Pacific American Medical Student Association (APAMSA).

Using elective time to explore specialty options can be extremely helpful, particularly if you want more exposure to certain specialties. You can choose an elective within your own institution or you can choose an outside elective or clerkship.

You can arrange a clerkships either with private physicians in the community or at another teaching institution. The clerkship can be purely clinical or have a component of research or community outreach. Ask your medical school advisor or student affairs office for information about locally- available clerkship opportunities. Or contact your local medical specialty society, national medical specialty societies, Area Health Education Center or other teaching institutions (medical school departments or residency programs) for information about clerkships.
Go to the AAFP student web site at
http://www.aafp.org/clerkships for a directory of clerkships and electives in family medicine and related clinical areas.

We strongly advise that you begin planning your electives as early as possible. Though your school’s curriculum may not permit you to take elective time until your fourth year, careful planning will let you assess your specialty options before you begin the process of residency selection.

The following references and list of organizations may be useful. Several publications regularly feature articles on career selection, trends in specialties, and changes in the types and numbers of residency positions.

Keep in mind that many sources may present biased information. Generally, you can resolve questions and concerns by looking for common themes, then outlining pros and cons. Only
you know what is right for you, and no amount of information from a single source should determine your choice. So try to get information from as many different sources as possible: student colleagues, senior medical students, residents, faculty advisors, department chairs, physicians in private practice, relatives, friends and medical organizations.

Avoid making assumptions; develop a broad and well-balanced picture of the specialty you’re considering. As with every other major decision in your life, making this decision may come with a certain amount of doubt. But, if you’ve approached the process with
a willingness to look at yourself honestly
and if you’ve tried to get the best available information, you can trust that your decision will be a good one.

Suggested References Books
Graduate Medical Education Directory (GMED), American Medical Association, 2006 – 2007 Edition.

Often referred to as the “Green Book.” The official list of all residency training programs accredited by the Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME) for all specialties. Includes the accreditation requirements for each type of training program and some statistical information on numbers of residents and residency positions for each specialty.

Available in most medical school libraries and also available for purchase online from the AMA online at
https://catalog.ama-assn.org/Catalog.
How to Choose a Medical Specialty, Anita D. Taylor, Philadelphia: W.B. Saunders Co., 4th Edition, 2003.

This is a popular resource on the process of choosing a specialty. It includes overviews of key specialties, data regarding projected supply and demand, the economic outlook for the specialty, as well as information on residency training.

Iserson’s Getting into a Residency: A Guide for Medical Student, Kenneth V. Iserson Galen Press, Student Ltd, 6th Edition.
A step-by-step guide through the process of selecting a medical specialty and obtaining a residency position.

Provides valuable information on selecting a specialty, selecting a residency program, and interviewing.

The Ultimate Guide to Choosing a Medical Specialty, Brian S. Freeman, M.D., McGraw-Hill Publication, 2004.

Written by residents for students, this resource profiles the major medical specialties and gives insight on the specialty decision making process.

Web Sites
Careers in Medicine (CiM) hosted by the Association of American Medical Colleges. http://www.aamc.org/students/cim/start.htm

Fellowship and Residency Electronic Interactive Database (FREIDA Online) hosted by the American Medical Association http://www.ama-assn.org/ama/pub/ category/2997.html
Choosing a Specialty hosted by the American Medical Association
http://www.ama-assn.org/ama/pub/ category/7247.html
Medical Specialty Aptitude Test hosted by Dr. Peter Filsinger, et al.
http://www.med-ed.virginia.edu/specialties/

Virtual FMIG hosted by the American Academy of Family Physicians http://fmignet.aafp.org/
Which Medical Specialist For You (online brochure PDF) hosted by the American Board of Medical Specialties (ABMS). http://www.abms.org/Downloads/ Which%20Med%20Spec.pdf

Journal Articles
Leigh, JP, Kravitz, RL, Schembri M., Samuels, SJ, Shanaz M. Physician career satisfaction across specialties. Arch Intern Med. 2002, 162:1577-1584.

Rabinowitz HK, Paynter, NP. The rural vs urban practice decision. MsJAMA Online 2002, 287: 112.

Schafer S, Shore W, Hearst N. Is medical school the right place to choose a specialty. MsJAMA Online 2001, 285: 2782-2783.

Green, Marianne MD; Jones, Paul MD, John T. Jr., PhD. Selection Criteria for Residency: Results of a National Program Directors Survey. Academic Medicine. March 2009, 84:362-367.

How to Obtain Specialty
Information Within Your
Medical School
The divisions and departments within your own medical school are primary and accessible sources of information about various specialties and residency programs. The Division/ Department Information Form on the following page provides an example of the information you might want from various departments in your medical school as you begin to think about specialty selection. You might want to compile all the information from departments and divisions for use by other medical students. The form on the next page contains questions to ask faculty advisors, attending physicians and other physicians with whom you have occasion to discuss your career plans.

1 komentar:

  1. Terimakasih dr. Lemuel utk sharing dasar pemikiran dan cara pemutusan pilihan sekolah spesialisasi kedokteran. Saya tidak kepikiran hal spt ini ada di internet.
    Awalnya saya mau ambil spesialisasi krn ingin keren dan tuntutan org tua. Lalu saya menyerah dan akhirny saya mengerti ketika Tuhan yg jadi alasan utk melangkahkan kaki sekolah lagi, maka tidak ada lagi alasan lain sekuat ini baik utk menguatkan maupun menggagalkan.
    Skali lagi trimakasih.

    BalasHapus