Kamis, 24 Juni 2010

Doktrin Manusia

Doktrin Manusia

Siapakah itu manusia ?
Ada banyak manusia yang mempelajari jauh mendalam dan luas, mereka mampu mepelajari bintang yang berada nun jauh disana, mereka dapat mempelajari atom yang terkecil sekalipun namun mereka tidak mengenal akan dirinya sendiri. Mereka kehilangan akal bagaimana memahami diri mereka sendiri.

Ada banyak mereka mencari kekayaan namun mereka tidak mengenal akan diri mereka sendiri.

Siapa itu manusia ?
- Ciptaan Tuhan yang tertinggi (mahkota ciptaan)
- Manusia diciptakan seturut gambar dan rupa Allah

Bagaimana pandangan dunia untuk mengenal diri ?

Ada sebuah fabel mengenai seekor angsa yang hanya memiliki sayap yang kecil namun peri memberikan sayap yang besar namun sayap itu terbuat dari lilin. Peri ini berpesan jangan terlalu mendekat dengan matahari karena lilinnya akan leleh. Adapun demikian sang angsa lupa ketika dia terbang tinggi dan mendekat dengan matahari namun dia akhir jatuh karena sayapnya meleleh.

Manusia ketika lupa akan dirinya maka dia tidak tahu bagaimana dia dapat hidup

John Calvin pengenalan diri tidak terlepas dari pengenalan akan Allah.

Manusia tidak dapat memiliki pengenalan diri yang benar kalau dia tidak mengenal Allah.

Kalau tidak ada matahari maka kita tidak dapat melihat karena kegelapalan, dengan adanya matahari yang menyinari maka kita dapat melihat diri kita.

Bagaimana metode orang orang dunia untuk mengenal dirinya ?

Antropologi mempelajari manusia dibagi menjadi 2 yaitu individu dan sosial. yang mempelajari individu terbagi menjadi 2 mempelajari mengenai tubuh dan jiwa.

Metode yang dipakai adalah metode empiris.
yaitu hipotesa (suatu ide) kemudian diuji lewat dari pengamatan kemudian akan menjadi teori dan kemudia kalau dapat diterima secara luas maka dikatakan hukum.

yang ditekankan adalah observasi dan eksperimen. Kita membuat suatu ide, pendapat kemudian pendapat tersebut harus diuji kebenaran.

Apa kelemahan metode empiris ?
- Terbatas pada pengamatan faktual (terbatas pada yang dapat diraba rasakan) What is ? What ought ?
hanya dapat mengerti apa yang terjadi sekarang ini, bukan mengerti apa yang seharusnya.

- Terlalu banyak faktor yang tidak dapat dikondisikan, banyak faktor yang mempengaruhi yang tidak dapat dikontrol.

- Hipotesa bisa membawa pada suatu kesimpulan yang salah.

- Waktu kita mengamati manusia ada pencampuran antara objek dengan subjek. Manusia mengamati manusia yang tidak mengetahui siapa dirinya. Manusia mengamati manusia dengan cara pikir manusia.

Dapatkah kita mengenal diri kita dengan cara seperti ini ?

Bagaimana dengan metologi Kristen kita mengenal diri kita ?

Dengan pewahyuan. Kalau kita mau tahu siapa diri kita maka seharusnya kita bertanya kepada Tuhan pencipta kita. barulah kita mengetahui apa tujuan kita hidup.

Mazmur 19 : Tuhan memberikan pewahyuan kepada manusia ini menjadi dua yaitu wahyu umum dan wahyu khusus.

Pemazmur melihat alam, kemudian dia mempelajari akan firman Tuhan dan kemudian merenungkan akan dirinya.

Lewat dari ciptaan yang lain kita mengenal diri. Lewat dari firman Tuhan dan Firman yang Tuhan hidup kita mengenal siapakah diri kita ini.

Firman Tuhan yang menjelma manusia, Wahyu khusus yang berbicara dan Kristus menjadi gambaran sebagaimana manusia seharusnya menjadi. Dia menjadi gambaran yang seharusnya manusia menjadi. Menjadi yang sulung.

Hal yang paling jelas untuk dapat mempelajari manusia adalah melalui wahyu khusus.

kita tidak dapat menggunakan pikiran kita yang sudah jatuh dalam dosa untuk mengerti bagaimana manusia seharusnya itu.

Ketika jatuh dalam dosa kita kehilangan arah, kehilangan pandangan, kehilangan kaca mata untuk dapat memandang dirinya, manusia berada dalam kegelapan. Manusia hanya dapat memahami sebagian akan dirinya namun bukan memahami secara benar akan dirinya sendiri.

oleh karena itu untuk dapat kembali memahami siapakah manusia dan tujuan hidupnya. Manusia harus kembali pada kehidupan dimana Tuhan menjadi pusatnya.

Yang menjadi masalah sekarang ini adalah kehidupan kita yang berpusat kepada diri. Langkah langkah yang harus kita ambil untuk memusatkan diri kepada Tuhan adalah dengan terus makin mengenal akan Tuhan, dan hari demi hari menyangkal diri.

Jadikanlah Tuhan menjadi pusat dalam kehidupan ini.

Sifat Tuhan adalah bijaksana, kudus, kebenaran

kita sebagai gambar dan rupa Allah, kita memiliki potensi memiliki akal, manusia memiliki kesadaran moral, manusia memiliki kebenaran.

Dalam hal ini manusia memiliki fungsi sebagai : nabi, Imam dan raja

Dari sebelum kejatuhan pun manusia memiliki fungsi sebagai seperti ini.

Kristus yang menjadi gambaran yang utuh dari nabi, Imam dan raja.

Peranan nabi adalah peranan dimana Tuhan menyatakan diriNYA lewat perantara yaitu nabi yang menyampaikan akan kebenaran Allah.

Peranan Imam adalah menghantar umatnya masuk ke dalam kekudusannya. Manusia haruslah menjaga kekudusan.

Dan peranan sebagai raja bertujuan untuk menegakan dalam kebenaran










Tidak ada komentar:

Posting Komentar